DIKSIKU.com, Samarinda – Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur mempercepat pelaksanaan program umrah dan wisata religi gratis bagi marbot serta penjaga rumah ibadah. Langkah percepatan ini dilakukan seiring arahan pemerintah pusat terkait masa transisi kepemimpinan kepala daerah, sehingga anggaran program yang menjadi bagian dari janji politik Gubernur Rudy Mas’ud dan Wakil Gubernur Seno Aji diputuskan untuk segera direalisasikan.
Menanggapi hal tersebut, Anggota Komisi IV DPRD Kaltim, Sarkowi V Zahry, menyampaikan dukungannya. Namun, ia juga menekankan pentingnya memastikan pelaksanaan program berjalan secara transparan dan akuntabel, terutama dalam proses seleksi yang menjadi tanggung jawab Biro Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Pemprov Kaltim.
“Kita patut apresiasi realisasi program ini. Tapi perlu diingat, kepercayaan publik hanya bisa terjaga jika prosesnya dilakukan terbuka, adil, dan berdasarkan data yang valid,” ujar Sarkowi, Jumat (27/6/2025).
Politisi Partai Golkar itu menjelaskan bahwa program ini dirancang sebagai bentuk penghargaan atas dedikasi marbot yang telah lama mengabdi menjaga rumah ibadah, bahkan di wilayah-wilayah pelosok. Menurutnya, sistem administrasi telah mencatat masa pengabdian para calon penerima manfaat, namun tetap ada celah penyimpangan yang harus diwaspadai.
“Saya sudah meninjau datanya, dan memang terlihat masa pengabdian mereka tercatat dengan baik. Tapi jangan lengah. Kalau ada manipulasi, cepat atau lambat akan terungkap. Ini harus jadi perhatian serius,” tegasnya.
Sebagai bagian dari mitra pengawasan legislatif, Komisi IV DPRD Kaltim akan melakukan pemantauan ketat sejak tahap verifikasi data hingga distribusi anggaran. Sarkowi menegaskan, pengawasan dilakukan secara menyeluruh, bukan sekadar setelah kegiatan berjalan.
“Pengawasan dilakukan sejak awal. Kami ingin memastikan bahwa program ini benar-benar menyasar mereka yang layak menerima, dan tidak dimanfaatkan secara tidak bertanggung jawab. Jika ada kejanggalan, tentu akan kami tindak lanjuti dengan pemanggilan pihak terkait,” ujarnya.
Sarkowi juga mengingatkan publik untuk tidak tergesa-gesa menilai keberhasilan program sebelum seluruh proses berjalan dan dievaluasi secara menyeluruh. Evaluasi yang objektif, menurutnya, akan menentukan apakah program ini benar-benar memberikan manfaat bagi penerima sasaran.
“Jangan langsung menghakimi sebelum ada hasil konkret. Mari kita kawal bersama agar niat baik ini benar-benar menjadi berkah bagi para penjaga rumah ibadah yang selama ini bekerja dalam sunyi,” pungkasnya. (Adv)

Penulis : Ldy
Editor : Rahmah M.