DIKSIKU.com, Bontang – DPRD Kalimantan Timur menegaskan tiga kebutuhan dasar masyarakat, yakni air bersih, energi, dan pupuk, harus menjadi perhatian utama pemerintah dan dunia usaha. Penegasan ini disampaikan Anggota DPRD Kaltim, Apansyah, usai mendampingi Gubernur Kaltim dalam kunjungan kerja ke sejumlah perusahaan strategis di Bontang dan Kutai Timur, Jumat (5/9/2025).
Turut hadir dalam rombongan sejumlah anggota dewan lainnya, seperti Shemmy Permatasari, Husin Djufri, Agus Aras, Arfan, dan Sulasih. Mereka meninjau langsung operasional PT Indominco Mandiri, PT Energi Unggul Persada, serta PT Pupuk Kaltim (PKT), yang dinilai memiliki peran vital dalam mendukung kebutuhan dasar masyarakat dan pertumbuhan ekonomi daerah.
Menurut Apansyah, tiga sektor ini adalah denyut nadi perekonomian rakyat. Ia menekankan bahwa pembangunan Kaltim tidak boleh hanya terfokus pada industri, tetapi harus menjamin keberlangsungan hidup masyarakat melalui akses air bersih, energi yang terjangkau, serta pupuk dengan harga wajar.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Di PT Indominco Mandiri, DPRD menemukan ketersediaan air sebenarnya cukup, namun jaringan pipanisasi belum optimal. Apansyah meminta agar program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) diarahkan lebih serius pada pemerataan akses air bersih, terutama di wilayah Bontang dan Kutim.
Perhatian berikutnya tertuju pada PT Energi Unggul Persada yang kini mengembangkan hilirisasi kelapa sawit. Produk Crude Palm Oil (CPO) yang dulunya hanya diekspor mentah kini diolah menjadi minyak curah dan FAME (Fatty Acid Methyl Ester) berkolaborasi dengan Pertamina Balikpapan. “Hilirisasi membuka nilai tambah dan lapangan kerja. Tinggal bagaimana tenaga kerja lokal bisa lebih banyak terserap,” ujar Apansyah.
Di PT Pupuk Kaltim, DPRD menyoroti soal harga pupuk yang masih tinggi di tingkat petani. Padahal, kapasitas produksi PKT disebut cukup besar untuk menjawab kebutuhan Kaltim. DPRD meminta distribusi lebih merata dan harga lebih terjangkau agar petani tidak terbebani.
Hasil kunjungan itu, kata Apansyah, mengerucut pada tiga rekomendasi: mempercepat akses air bersih, memperkuat hilirisasi energi, dan menjamin pupuk dengan harga terjangkau. “Yang penting, manfaatnya benar-benar dirasakan masyarakat, bukan sekadar data di laporan,” tegasnya. (Adv)
Penulis : Ldy
Editor : Rahmah M.