DIKSIKU.com, Jakarta – Banyak orang tua masih mengira bahwa masa balita adalah masa penuh tangisan, rengekan, dan ledakan emosi yang wajar. Padahal, di balik setiap amukan atau sikap diam yang mencurigakan, bisa jadi tersimpan sinyal bahaya yakni gangguan kesehatan mental.
Masih sedikit yang menyadari bahwa balita pun rentan mengalami gangguan psikologis. Centers for Disease Control and Prevention (CDC) bahkan menyebut, gangguan mental pada anak bisa memengaruhi tumbuh kembang mereka dalam jangka panjang. Maka, kemampuan orang tua untuk mengenali gejala sejak dini sangatlah penting.
Berikut ini adalah perilaku-perilaku yang patut dicermati, yang mungkin saja bukan sekadar fase biasa:
1. Ledakan Emosi Berulang (Tantrum Berlebih)
Tantrum memang bagian dari tumbuh kembang anak. Tapi jika frekuensinya terlalu sering, berlebihan, dan sulit diredakan, bisa jadi itu adalah sinyal gangguan mood atau kesulitan mengelola emosi.
2. Penurunan Berat Badan Tanpa Sebab Jelas
Anak yang tiba-tiba kehilangan nafsu makan hingga berat badannya menyusut drastis perlu segera dievaluasi. Kondisi mental tertentu bisa membuat anak enggan makan karena stres atau gangguan makan.
3. Keluhan Fisik yang Tak Terjelaskan
Sering mengeluh sakit perut atau pusing tanpa hasil diagnosa medis bisa menjadi bentuk manifestasi dari stres atau kecemasan yang dialami anak.
4. Menarik Diri dari Lingkungan Sosial
Anak yang biasanya ceria tiba-tiba enggan bermain atau takut bertemu orang lain bisa jadi sedang mengalami gangguan kecemasan atau ketakutan sosial.
5. Tindakan atau Ucapan yang Menyakiti Diri
Jika si kecil mulai berbicara soal kematian, menyakiti diri, atau menunjukkan tanda-tanda menyakiti tubuhnya, ini adalah sinyal yang tidak boleh diabaikan dan butuh penanganan segera.
6. Perilaku Tak Terkendali dan Agresif
Anak yang sangat sulit dikendalikan dan kerap menunjukkan perilaku impulsif bisa jadi mengalami Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) atau gangguan perilaku lainnya.
7. Kehilangan Minat pada Kegiatan Favorit
Ketika anak tak lagi tertarik melakukan hal-hal yang dulunya ia sukai, ada kemungkinan ia sedang mengalami gejala depresi atau kehilangan motivasi.
8. Enggan Beraktivitas di Luar Rumah
Balita umumnya aktif dan penasaran. Jika mereka mulai menolak keluar rumah atau ikut serta dalam aktivitas sederhana, ini patut dicurigai sebagai sinyal ketidaknyamanan emosional.
9. Tindakan Berulang yang Tidak Wajar
Perilaku seperti mencuci tangan berulang-ulang atau memeriksa pintu berkali-kali bisa mengindikasikan gangguan obsesif-kompulsif (OCD).
10. Fokus yang Tersebar dan Mudah Teralihkan
Anak yang sulit berkonsentrasi dalam waktu lama mungkin bukan sekadar kurang disiplin, tapi bisa jadi sedang menghadapi masalah mental yang mengganggu fokus dan penerimaan informasi.
11. Pilih-Pilih Makanan Secara Ekstrem
Kebiasaan picky eater memang umum, tapi jika berlebihan dan berpengaruh pada kesehatan, bisa jadi ini berkaitan dengan kecemasan atau gangguan psikologis lainnya.
12. Susah Tidur di Malam Hari
Tak mau tidur karena takut ‘ketinggalan momen’ atau merasa cemas saat malam bisa menjadi gejala awal gangguan kecemasan pada anak.
13. Perubahan Perilaku yang Mencolok
Ketika anak mulai tampak murung, sering menangis, atau justru sering membantah dan mudah marah, itu bisa jadi refleksi dari pergolakan batin yang sedang ia alami.
Anak tidak selalu bisa mengatakan apa yang mereka rasakan. Maka, tugas orang tua bukan hanya mendidik, tetapi juga peka. Jangan anggap remeh perubahan kecil dalam perilaku mereka. Jika gejala semakin terlihat jelas dan membahayakan, sebaiknya konsultasikan ke psikolog anak atau dokter spesialis tumbuh kembang.