Ketua DPRD Kaltim Nilai Pemisahan Pemilu Berpotensi Ciptakan Ketimpangan Pusat dan Daerah

- Editor

Sabtu, 5 Juli 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ketua DPRD Kalimantan Timur, Hasanuddin Mas’ud. (Foto/Diksiku)

i

Ketua DPRD Kalimantan Timur, Hasanuddin Mas’ud. (Foto/Diksiku)

DIKSIKU.com, Samarinda – Putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang memisahkan pelaksanaan pemilu nasional dan pemilu daerah mulai tahun 2029 menuai beragam reaksi. Di tingkat daerah, muncul kekhawatiran bahwa kebijakan ini justru bisa membuka ruang ketimpangan politik antara parlemen pusat dan daerah.

Ketua DPRD Kalimantan Timur, Hasanuddin Mas’ud, mengingatkan bahwa perbedaan masa jabatan antara anggota DPR RI dan DPRD pasca-2029 dapat menjadi sumber persoalan baru. Jika parlemen pusat menyelesaikan masa jabatannya pada 2029, sementara DPRD diperpanjang hingga 2031, maka dinamika koordinasi antarlembaga bisa terganggu.

“Kami melihat ada potensi ketidakseimbangan struktur kekuasaan. Di pusat, masa jabatan tetap lima tahun, sementara di daerah diperpanjang dua tahun. Ini bisa memunculkan persepsi ketidakadilan,” ungkap Hasanuddin, Sabtu (5/7/2025).

Baca Juga :  DPRD Kaltim Soroti Lolosnya Eks Dirut Garuda di Seleksi Direksi PT MMP

Ia juga menilai, perubahan sebesar ini seharusnya tidak hanya ditentukan melalui putusan yudisial semata. “Revisi undang-undang melalui jalur legislatif seharusnya menjadi pendamping dari putusan MK agar semua elemen demokrasi berjalan beriringan,” tegas politikus Partai Golkar itu.

Tak hanya itu, Hasanuddin menyebut adanya perlakuan berbeda antara lembaga legislatif dan eksekutif di daerah juga patut menjadi perhatian. Jika kepala daerah harus digantikan oleh pelaksana tugas (Plt) pasca-2029, sementara DPRD tetap aktif hingga 2031, maka bisa terjadi ketimpangan kekuasaan di daerah yang dapat memicu friksi.

Baca Juga :  DPRD Kaltim Koreksi Pokir Demi Sinkronisasi Kebijakan Pusat dan Daerah

“Secara de jure kami sah menjabat, tapi secara politik bisa terjadi ketegangan. Apalagi jika Plt kepala daerah tidak memiliki legitimasi kuat di mata publik,” katanya.

Meski menyatakan DPRD Kaltim siap menjalankan masa perpanjangan dengan penuh tanggung jawab, Hasanuddin menekankan pentingnya panduan teknis dan komunikasi antar-lembaga yang transparan untuk menghindari tumpang tindih wewenang.

“Kami tidak mempersoalkan keputusan MK, tapi kami juga ingin transisi ini berlangsung adil dan tidak memicu ketegangan antara pusat dan daerah,” tutupnya. (adv)

Loading

Penulis : Ldy

Editor : Idhul Abdullah

Berita Terkait

DPRD Kaltim Dorong Pendidikan Berbasis Lokal Untuk Kurangi Ketimpangan SDM
DPRD Kaltim Minta Evaluasi Sistem Mitigasi Pasca Kebakaran RSUD AW Syahranie
DPRD Kaltim Ingatkan Pemprov Manfaatkan Aset Olahraga dan Fasilitas Publik
DPRD Kaltim Desak Aparat Tangani Dugaan Prostitusi di Sekitar IKN
DPRD Kaltim Soroti Infrastruktur Pertanian Babulu yang Masih Terbatas
Kebakaran RSUD AWS, DPRD Kaltim Minta Proteksi Gedung Publik Diperketat
DPRD Kaltim Kawal Transformasi Digital Layanan Publik Lewat Kerja Sama Pemprov–Paylabs
DPRD Kaltim Minta Koperasi Desa Jadi Pusat Ekonomi Produktif

Berita Terkait

Kamis, 31 Juli 2025 - 21:50 WITA

DPRD Kaltim Dorong Pendidikan Berbasis Lokal Untuk Kurangi Ketimpangan SDM

Rabu, 30 Juli 2025 - 21:43 WITA

DPRD Kaltim Minta Evaluasi Sistem Mitigasi Pasca Kebakaran RSUD AW Syahranie

Rabu, 30 Juli 2025 - 21:38 WITA

DPRD Kaltim Ingatkan Pemprov Manfaatkan Aset Olahraga dan Fasilitas Publik

Rabu, 30 Juli 2025 - 21:33 WITA

DPRD Kaltim Desak Aparat Tangani Dugaan Prostitusi di Sekitar IKN

Rabu, 30 Juli 2025 - 21:26 WITA

DPRD Kaltim Soroti Infrastruktur Pertanian Babulu yang Masih Terbatas

Rabu, 30 Juli 2025 - 18:39 WITA

Kebakaran RSUD AWS, DPRD Kaltim Minta Proteksi Gedung Publik Diperketat

Rabu, 30 Juli 2025 - 18:33 WITA

DPRD Kaltim Kawal Transformasi Digital Layanan Publik Lewat Kerja Sama Pemprov–Paylabs

Rabu, 30 Juli 2025 - 18:27 WITA

DPRD Kaltim Minta Koperasi Desa Jadi Pusat Ekonomi Produktif

Berita Terbaru