DIKSIKU.com, Samarinda – Di tengah derasnya arus pembangunan, Kalimantan Timur menunjukkan bahwa kemajuan tak harus dibayar dengan kerusakan alam. Langkah baru ditempuh oleh Pemerintah Provinsi Kaltim melalui penandatanganan nota kesepahaman (MoU) bersama dua mitra strategis di bidang konservasi, yakni Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN) dan Yayasan Laut Biru Kepulauan Derawan (YLBKD), di Ruang Rapat Ruhui Rahayu, Samarinda, Senin (21/7/2025).
Gubernur Kaltim Rudy Mas’ud memimpin langsung seremoni penandatanganan bersama Direktur YKAN Herlina Hartanto dan Direktur YLBKD Dadang I K Mujiono. Kolaborasi ini menandai komitmen bersama untuk mengembangkan Kalimantan Timur tanpa mengabaikan suara alam.
“Kami tak ingin pembangunan hanya meninggalkan jejak beton, tetapi juga menjaga jejak hijau bagi anak cucu,” tegas Gubernur Rudy.
Menurutnya, sinergi lintas sektor seperti ini adalah bagian dari strategi besar menuju Kaltim yang lestari dan berdaya saing dalam peta Indonesia Emas 2045.
Hadir pula dalam agenda ini, Anggota Komisi III DPRD Kaltim, Apansyah, yang memberikan dukungan penuh atas kemitraan ini. “Langkah ini adalah cermin kesadaran bahwa pembangunan tidak hanya soal angka dan proyek, tapi juga soal keberlanjutan. DPRD siap mengawal komitmen ini agar berjalan nyata,” ucapnya.
Kalimantan Timur bukan sekadar nama di peta. Provinsi ini menyimpan harta karun hayati: dari belantara hutan tropis hingga keindahan bawah laut Kepulauan Derawan yang diakui dunia. Melindungi semua ini, bagi Pemprov Kaltim, bukan sekadar tugas teknis, tapi panggilan moral.
Tiga prinsip menjadi fondasi kerja sama ini yakni membangun tanpa merusak, mengelola lingkungan secara bijak, serta melibatkan masyarakat dalam setiap langkahnya. Dalam praktiknya, hal ini berarti merancang kebijakan yang tak hanya berpihak pada pertumbuhan ekonomi, tetapi juga berpihak pada keberlanjutan hidup.
Pemerintah memastikan, kolaborasi seperti ini akan terus diperluas. Visi besarnya jelas: mewujudkan Kaltim yang tidak hanya tumbuh, tetapi juga tetap hijau dan bernafas. Karena bumi Etam tak butuh diselamatkan, ia hanya butuh dijaga dengan kesadaran dan cinta. (adv)

Penulis : Ldy
Editor : Idul Abdullah