Jangan Sepelekan! Perilaku Ini Bisa Jadi Sinyal Bahaya Kesehatan Mental Anak

- Editor

Sabtu, 3 Mei 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

ilustrasi anak gangguan mental. (ist)

i

ilustrasi anak gangguan mental. (ist)

DIKSIKU.com, Jakarta – Banyak orang tua masih mengira bahwa masa balita adalah masa penuh tangisan, rengekan, dan ledakan emosi yang wajar. Padahal, di balik setiap amukan atau sikap diam yang mencurigakan, bisa jadi tersimpan sinyal bahaya yakni gangguan kesehatan mental.

Masih sedikit yang menyadari bahwa balita pun rentan mengalami gangguan psikologis. Centers for Disease Control and Prevention (CDC) bahkan menyebut, gangguan mental pada anak bisa memengaruhi tumbuh kembang mereka dalam jangka panjang. Maka, kemampuan orang tua untuk mengenali gejala sejak dini sangatlah penting.

Berikut ini adalah perilaku-perilaku yang patut dicermati, yang mungkin saja bukan sekadar fase biasa:

1. Ledakan Emosi Berulang (Tantrum Berlebih)
Tantrum memang bagian dari tumbuh kembang anak. Tapi jika frekuensinya terlalu sering, berlebihan, dan sulit diredakan, bisa jadi itu adalah sinyal gangguan mood atau kesulitan mengelola emosi.

2. Penurunan Berat Badan Tanpa Sebab Jelas
Anak yang tiba-tiba kehilangan nafsu makan hingga berat badannya menyusut drastis perlu segera dievaluasi. Kondisi mental tertentu bisa membuat anak enggan makan karena stres atau gangguan makan.

3. Keluhan Fisik yang Tak Terjelaskan
Sering mengeluh sakit perut atau pusing tanpa hasil diagnosa medis bisa menjadi bentuk manifestasi dari stres atau kecemasan yang dialami anak.

Baca Juga :  Bolehkah Baca Bismillah Saat Wudhu di WC? Berikut Penjelasannya

4. Menarik Diri dari Lingkungan Sosial
Anak yang biasanya ceria tiba-tiba enggan bermain atau takut bertemu orang lain bisa jadi sedang mengalami gangguan kecemasan atau ketakutan sosial.

5. Tindakan atau Ucapan yang Menyakiti Diri
Jika si kecil mulai berbicara soal kematian, menyakiti diri, atau menunjukkan tanda-tanda menyakiti tubuhnya, ini adalah sinyal yang tidak boleh diabaikan dan butuh penanganan segera.

6. Perilaku Tak Terkendali dan Agresif
Anak yang sangat sulit dikendalikan dan kerap menunjukkan perilaku impulsif bisa jadi mengalami Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) atau gangguan perilaku lainnya.

7. Kehilangan Minat pada Kegiatan Favorit
Ketika anak tak lagi tertarik melakukan hal-hal yang dulunya ia sukai, ada kemungkinan ia sedang mengalami gejala depresi atau kehilangan motivasi.

8. Enggan Beraktivitas di Luar Rumah
Balita umumnya aktif dan penasaran. Jika mereka mulai menolak keluar rumah atau ikut serta dalam aktivitas sederhana, ini patut dicurigai sebagai sinyal ketidaknyamanan emosional.

9. Tindakan Berulang yang Tidak Wajar
Perilaku seperti mencuci tangan berulang-ulang atau memeriksa pintu berkali-kali bisa mengindikasikan gangguan obsesif-kompulsif (OCD).

Baca Juga :  Bisa Berakibat Fatal, Hindari 5 Kesalahan Ini Saat Minum Air Putih

10. Fokus yang Tersebar dan Mudah Teralihkan
Anak yang sulit berkonsentrasi dalam waktu lama mungkin bukan sekadar kurang disiplin, tapi bisa jadi sedang menghadapi masalah mental yang mengganggu fokus dan penerimaan informasi.

11. Pilih-Pilih Makanan Secara Ekstrem
Kebiasaan picky eater memang umum, tapi jika berlebihan dan berpengaruh pada kesehatan, bisa jadi ini berkaitan dengan kecemasan atau gangguan psikologis lainnya.

12. Susah Tidur di Malam Hari
Tak mau tidur karena takut ‘ketinggalan momen’ atau merasa cemas saat malam bisa menjadi gejala awal gangguan kecemasan pada anak.

13. Perubahan Perilaku yang Mencolok
Ketika anak mulai tampak murung, sering menangis, atau justru sering membantah dan mudah marah, itu bisa jadi refleksi dari pergolakan batin yang sedang ia alami.

Anak tidak selalu bisa mengatakan apa yang mereka rasakan. Maka, tugas orang tua bukan hanya mendidik, tetapi juga peka. Jangan anggap remeh perubahan kecil dalam perilaku mereka. Jika gejala semakin terlihat jelas dan membahayakan, sebaiknya konsultasikan ke psikolog anak atau dokter spesialis tumbuh kembang.

Berita Terkait

Tips Menonaktifkan Fitur Meta AI di WhatsApp Untuk Pengalaman yang Lebih Nyaman
Patut Ditiru, SDIT AFJ Bajoe Hargai Usaha dan Dedikasi Murid Dalam Perayaan Kemerdekaan
Waspadai Penyakit Kronis di Usia 40 Tahun, Jaga Stamina Biar Tetap Fit
12 Masalah Kesehatan yang Bisa Muncul Bila Kurang Tidur
Rutin Donoh Darah Baik Bagi Kesehatan, Namun Punya Dampak Negatif Jika Menyalahi Prosedur
Berenang Ternyata Efektif Redakan Stres dan Tenangkan Pikiran
Tidak Perlu Andalkan Obat, Ini 15 Cara Alami Turunkan Gula Darah
Jangan Asal Percaya dengan Klaim Sehat di Kemasan Mie Instan

Berita Terkait

Sabtu, 3 Mei 2025 - 22:52 WITA

Jangan Sepelekan! Perilaku Ini Bisa Jadi Sinyal Bahaya Kesehatan Mental Anak

Selasa, 24 Desember 2024 - 11:53 WITA

Tips Menonaktifkan Fitur Meta AI di WhatsApp Untuk Pengalaman yang Lebih Nyaman

Senin, 26 Agustus 2024 - 22:03 WITA

Patut Ditiru, SDIT AFJ Bajoe Hargai Usaha dan Dedikasi Murid Dalam Perayaan Kemerdekaan

Sabtu, 22 Juni 2024 - 16:46 WITA

Waspadai Penyakit Kronis di Usia 40 Tahun, Jaga Stamina Biar Tetap Fit

Rabu, 29 Mei 2024 - 21:48 WITA

12 Masalah Kesehatan yang Bisa Muncul Bila Kurang Tidur

Kamis, 23 Mei 2024 - 19:52 WITA

Rutin Donoh Darah Baik Bagi Kesehatan, Namun Punya Dampak Negatif Jika Menyalahi Prosedur

Selasa, 30 April 2024 - 14:49 WITA

Berenang Ternyata Efektif Redakan Stres dan Tenangkan Pikiran

Sabtu, 27 Januari 2024 - 22:44 WITA

Tidak Perlu Andalkan Obat, Ini 15 Cara Alami Turunkan Gula Darah

Berita Terbaru