DIKSIKU.com, Samarinda – DPRD Kalimantan Timur (Kaltim) kembali menyoroti rencana pengurangan Dana Bagi Hasil (DBH) hingga 50 persen. Kebijakan yang tengah digodok pemerintah pusat itu dinilai berpotensi menekan ruang fiskal daerah, terutama bagi Kaltim yang selama ini menjadi salah satu penyumbang penerimaan negara terbesar dari sektor sumber daya alam.
Anggota Komisi II DPRD Kaltim, Sigit Wibowo, menyampaikan bahwa wacana tersebut dikhawatirkan akan berdampak langsung terhadap pembangunan dan pelayanan publik di daerah.
Menurutnya, kebijakan fiskal semestinya tidak menambah beban bagi daerah penghasil, melainkan memberi ruang lebih luas agar program prioritas bisa dijalankan.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Jika DBH benar-benar dipangkas setengah, maka proyeksi anggaran yang disusun tahun ini bisa terganggu pada tahun berikutnya. Padahal, Kaltim masih harus menanggung program pemerintah pusat yang membutuhkan dukungan daerah,” jelas Sigit, Rabu (17/9).
Ia menilai kehadiran Menteri Keuangan baru, Purbaya Yudhi Sadewa, menjadi momentum penting untuk merumuskan kebijakan yang lebih adil. Menurutnya, daerah penghasil seperti Kaltim seharusnya mendapatkan perlakuan khusus dalam penyusunan APBN agar kesenjangan fiskal tidak semakin melebar.
Selain itu, Sigit menyinggung persoalan pengelolaan anggaran daerah yang kerap terkendala penyerapan. Ia mencontohkan, tingginya Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SiLPA) di tahun-tahun sebelumnya disebabkan lambatnya realisasi program, termasuk belanja yang bersifat darurat seperti Belanja Tidak Terduga (BTT).
“Jangan sampai kita stagnan karena serapan anggaran rendah, lalu di tahun berikutnya justru menghadapi defisit akibat ruang fiskal yang terpangkas. Kedua persoalan ini harus diantisipasi bersamaan,” tegasnya.
DPRD Kaltim menekankan bahwa stabilitas fiskal daerah tidak hanya bergantung pada transfer dana dari pusat, tetapi juga efektivitas pengelolaan APBD. Dengan sinergi yang kuat, diharapkan aliran dana dapat terjaga, program pembangunan berjalan lancar, dan daerah penghasil SDA tidak merasa terpinggirkan. (adv)
![]()
Penulis : Ldy
Editor : Idhul Abdullah





















