DIKSIKU.com, Bontang – Kota Bontang mengalami lonjakan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) dengan total 45 kasus dilaporkan pada bulan Juli 2024. Lonjakan ini mengundang perhatian serius, terutama karena Bontang merupakan satu-satunya wilayah di Kalimantan Timur yang terlibat dalam pilot project teknologi Wolbachia.
Teknologi ini dirancang untuk mengendalikan DBD dengan cara memanfaatkan bakteri Wolbachia untuk menetralkan virus dengue dalam tubuh nyamuk Aedes aegypti.
Meski ribuan nyamuk Wolbachia telah disebar di tiga kecamatan, hasil yang diharapkan belum terlihat. Lonjakan kasus DBD yang terus berlanjut menunjukkan perlunya tindakan tambahan. Agus Haris,
Wakil Ketua DPRD Kota Bontang, Agus Haris, menegaskan pentingnya evaluasi menyeluruh terhadap efektivitas proyek Wolbachia.
“Kami perlu menilai mengapa metode ini belum mencapai hasil maksimal. Evaluasi mendalam sangat penting untuk memahami kendala yang ada,” ujarnya pada Jumat (19/7/2024).
Agus Haris menggarisbawahi perlunya kolaborasi antara pemerintah, dinas terkait, dan masyarakat untuk menanggulangi kasus DBD. Ia menekankan pentingnya meningkatkan kesadaran masyarakat dan memperkuat upaya pencegahan.
“Kerja sama ini krusial untuk mengurangi kasus DBD secara signifikan. Petugas kesehatan juga harus aktif dalam menyebarluaskan informasi pencegahan kepada masyarakat,” tambahnya.
Selain itu, Agus Haris mengusulkan agar Dinas Kesehatan (Dinkes) melakukan kunjungan rutin ke sekolah-sekolah untuk memberikan edukasi tentang pencegahan DBD. Dengan mendekati anak-anak dan warga sekolah, diharapkan kesadaran akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dapat meningkat.
“Kunjungan rutin ke sekolah-sekolah akan membantu menyebarluaskan informasi pencegahan DBD dan meningkatkan efektivitas langkah-langkah pencegahan,” tegasnya.
Masyarakat juga diimbau untuk tetap menjalankan gerakan 5M – menguras, menutup, mengganti, menimbun, dan mendaur ulang – sebagai langkah preventif untuk menekan perkembangbiakan nyamuk Aedes aegypti.
Agus Haris berharap bahwa upaya-upaya ini akan membantu menurunkan jumlah kasus dan melindungi kesehatan masyarakat Bontang dari ancaman DBD yang terus meningkat. (adv)

Penulis : AS
Editor : Idhul Abdullah