DIKSIKU.com, Jakarta – Pemerintah terus berupaya memastikan subsidi tepat sasaran dengan mengubah skema penyaluran bahan bakar minyak (BBM) subsidi menjadi Bantuan Langsung Tunai (BLT) pada 2025.
Langkah ini diawali dengan pembangunan database tunggal yang dirancang untuk mengintegrasikan seluruh data penduduk berdasarkan tingkat kemiskinan.
Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Isa Rachmatarwata mengungkapkan bahwa Badan Pusat Statistik (BPS) tengah menyusun fondasi sistem ini.
“BPS sedang membangun database tunggal untuk memetakan penduduk sesuai tingkat kemiskinan. Data ini akan menjadi dasar untuk program subsidi, termasuk BLT,” jelasnya dalam konferensi pers APBN KiTA, Rabu (11/12).
Database tersebut akan menggabungkan berbagai sumber data, mulai dari Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS), Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), hingga informasi dari PT Pertamina dan PT PLN. Dengan sistem ini, pemerintah berharap program bantuan bisa lebih efektif dan akurat.
Sementara itu, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia memastikan bahwa kajian mengenai skema baru subsidi BBM sudah selesai.
“Skema baru sudah rampung. Kami tinggal menunggu keputusan final dalam rapat terbatas (ratas),” ujar Bahlil usai Rapat Koordinasi Nasional Investasi 2024 di Jakarta.
Namun, Bahlil masih merahasiakan rincian implementasi kebijakan tersebut. “Yang jelas, kebijakan ini dirancang untuk kebaikan bersama. Setelah ratas, kami akan umumkan kepada publik,” tambahnya.
Rencana ini menjadi bagian dari strategi pemerintah untuk meningkatkan efisiensi anggaran subsidi sekaligus memperkuat perlindungan sosial bagi masyarakat kurang mampu. Keberhasilan integrasi data akan menjadi kunci utama dalam pelaksanaan program ini.
Penulis : Idhul Abdullah
Editor : Idhul Abdullah
Sumber Berita : detikcom