DIKSIKU.com, Jakarta – Kabar gembira bagi calon jemaah haji 1446 H/2025 M, biaya perjalanan ibadah haji (Bipih) tahun ini mengalami penurunan signifikan dibandingkan tahun sebelumnya. Menteri Agama RI, Nasaruddin Umar, membeberkan bahwa penurunan biaya ini bukan kebetulan, melainkan hasil dari langkah-langkah efisiensi dan inovasi yang telah diterapkan oleh pemerintah.
Di tengah tantangan ekonomi global, Kementerian Agama (Kemenag) melakukan penyisiran menyeluruh terhadap berbagai komponen biaya haji. Semua hal yang dianggap tidak esensial dipangkas, tanpa mengorbankan kualitas pelayanan kepada jemaah.
“Kami pastikan tidak ada lagi pungutan-pungutan tambahan atau hal-hal yang membebani jemaah. Semua yang tidak perlu telah dihapus, sehingga pelayanan tetap maksimal dengan biaya yang lebih terjangkau,” ujar Nasaruddin di Masjid Istiqlal, Jakarta, Senin (26/1/2025).
Inovasi teknologi menjadi salah satu pilar utama dalam menekan biaya haji tahun ini. Menurut Nasaruddin, penerapan sistem IT modern telah mengurangi ketergantungan pada tenaga kerja manual, sehingga efisiensi pelaksanaan semakin meningkat.
“Dengan teknologi canggih, banyak proses yang sekarang lebih sederhana dan hemat biaya. Ini adalah investasi besar yang mulai membuahkan hasil nyata,” tambahnya.
Hasil dari efisiensi ini terlihat dari penurunan biaya haji yang signifikan. Biaya rata-rata BPIH (Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji) tahun ini sebesar Rp 89.410.258,79, turun sekitar Rp 4 juta dari Rp 93.410.286 di tahun 2024.
Sementara, Bipih (Biaya Perjalanan Ibadah Haji) yang dibayar Jemaah tahun ini sebesar Rp 55.431.750,78, turun sekitar Rp 600 ribu dari tahun sebelumnya.
Selain itu, dana nilai manfaat yang diberikan kepada setiap jemaah meningkat menjadi Rp 33.978.508,01, dengan proporsi pembiayaan 62% dari Bipih dan 38% dari nilai manfaat.
Keputusan ini merupakan hasil dari diskusi panjang antara Kemenag dan Komisi VIII DPR RI. Pada tahap awal, Kemenag mengusulkan biaya haji sebesar Rp 93,3 juta dengan Bipih Rp 65,3 juta. Namun, setelah serangkaian evaluasi dan pembahasan, usulan tersebut berhasil direvisi menjadi lebih terjangkau tanpa mengurangi kualitas.
Langkah-langkah ini menjadi bukti nyata bahwa pemerintah serius dalam meringankan beban finansial calon jemaah haji. Penurunan biaya ini memberikan ruang lebih bagi masyarakat untuk mewujudkan impian mereka menjalankan rukun Islam kelima.
Dengan pengelolaan yang lebih modern dan efisien, harapan besar diletakkan pada penyelenggaraan haji tahun ini. Inovasi dan efisiensi yang dilakukan bukan hanya sekadar menurunkan biaya, tetapi juga meningkatkan kualitas pelayanan bagi para tamu Allah.
Penulis : Redaksi
Editor : Idhul Abdullah
Sumber Berita : detikcom