DIKSIKU.com, Bontang – Sepanjang tahun 2024, kebakaran hutan dan lahan (karhutla) menjadi tantangan serius bagi Kota Bontang. Berdasarkan data yang dihimpun Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat, tercatat 40 kasus kebakaran yang terjadi di berbagai titik rawan.
Kepala Pelaksana BPBD Kota Bontang, Usman, mengungkapkan bahwa kondisi cuaca ekstrem berperan besar dalam meningkatnya kasus karhutla. Suhu yang mencapai 34 hingga 35 derajat Celsius, ditambah curah hujan yang rendah, membuat wilayah Bontang semakin rentan terhadap kebakaran.
“Selain faktor cuaca, kebiasaan membuka lahan dengan cara dibakar juga menjadi penyebab utama. Kurangnya kesadaran masyarakat akan dampak yang ditimbulkan membuat kasus ini terus berulang,” ujar Usman, Senin (17/2/2025).
Dari total 40 kejadian, Kelurahan Bontang Lestari menjadi wilayah yang paling terdampak, dengan 30 kasus kebakaran lahan terjadi di daerah tersebut.
Usman mengingatkan bahwa praktik pembakaran lahan bukan hanya berbahaya, tetapi juga melanggar hukum. Sesuai dengan Undang-Undang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup serta Undang-Undang Kehutanan, pelaku dapat dijerat hukuman penjara 3 hingga 10 tahun, serta denda yang berkisar antara Rp 3 miliar hingga Rp 10 miliar.
Memasuki tahun 2025, BPBD Bontang berkomitmen untuk meningkatkan upaya pencegahan dan mitigasi karhutla agar kejadian serupa tidak semakin meluas. (adv)
Penulis : Sadah
Editor : Idhul Abdullah