DIKSIKU.com, Bontang – Laut tak hanya menyimpan kehidupan, tapi juga mencerminkan wajah tanggung jawab manusia terhadap lingkungan. Di perairan Bontang Lestari, sinyal bahaya kini tercium bukan dari ombak, melainkan dari bau menyengat dan air yang menghitam, dugaan kuat mengarah pada limbah industri yang gagal ditangani.
Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kota Bontang, Eko Mashudi, menyampaikan bahwa indikasi pencemaran laut yang berasal dari aktivitas industri PT Energi Unggul Persada (EUP) bukan sekadar masalah lingkungan, tapi bisa masuk kategori bencana kegagalan teknologi.
“BPBD hadir bukan karena sekadar pengawasan, tapi karena ini berpotensi mengganggu penghidupan masyarakat sekitar. Dalam konteks undang-undang, ini masuk dalam ruang lingkup kami,” ujarnya.
Dari pantauan lapangan, BPBD menemukan sejumlah temuan mencemaskan, yakni aroma limbah menyengat di radius 300 meter dari titik pembuangan, air laut menghitam, sisa lumpur limbah (sludge) yang terapung, dan ikan-ikan yang terlihat seperti keracunan. Pipa saluran limbah bahkan dibiarkan di atas akar-akar mangrove tanpa penanda resmi.
“Tak ada papan informasi, tak ada koordinat. Ini bukan hanya ceroboh, tapi bisa berdampak besar pada ekosistem sekitar,” tegas Eko.
BPBD bersama Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kalimantan Timur kini tengah menunggu hasil uji sampel untuk memastikan keterlibatan limbah PT EUP dalam kematian biota laut tersebut. Namun, Eko menekankan bahwa langkah konkret harus segera dilakukan.
“Pemantauan berkala harus dilakukan. Jangan sampai kita sibuk mencari penyebab, tapi telat memperbaiki kerusakan,” katanya.
Lebih dari sekadar evaluasi, BPBD mendesak adanya rehabilitasi lingkungan secara sistematis demi mencegah bencana ekologis yang lebih luas. Bontang sebagai kota pesisir dan industri, kata Eko, membutuhkan tata kelola limbah yang tidak hanya patuh hukum, tapi juga berlandaskan etika lingkungan.
“Kalau laut kita mati, siapa yang rugi? Bukan cuma nelayan, tapi seluruh Bontang,” pungkasnya. (adv)
Penulis : Sadah
Editor : Idhul Abdullah