Marak Kekerasan Seksual Anak, DPRD Bontang Desak Penguatan Pencegahan Berbasis Keluarga

- Editor

Kamis, 12 Juni 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Sekretaris Komisi A DPRD Kota Bontang, Saeful Rizal. (ist)

i

Sekretaris Komisi A DPRD Kota Bontang, Saeful Rizal. (ist)

DIKSIKU.com, Bontang – Meski menyandang predikat sebagai kota ramah anak, Bontang belum sepenuhnya terbebas dari ancaman kekerasan seksual terhadap anak di bawah umur. Dalam rentang waktu Januari hingga Mei 2025, Polres Bontang mencatat sembilan kasus persetubuhan anak. Bahkan, dua kasus pencabulan baru saja terjadi di bulan Mei.

Situasi ini memantik keprihatinan dari jajaran DPRD Kota Bontang. Sekretaris Komisi A, Saeful Rizal, menilai persoalan tersebut tidak bisa lagi dianggap sepele. Ia mendorong agar pendekatan pencegahan berbasis keluarga segera dioptimalkan.

“Anak-anak perlu dibiasakan untuk berani menolak ketika bagian tubuh sensitif mereka disentuh. Ini harus dimulai dari rumah,” ujar Saeful, Kamis (12/6/25).

Baca Juga :  Kunjungi SDN 001 Bontang Selatan, Muhammad Sahib Ajak Siswa Kenal Pemimpin Sejak Usia Dini

Menurutnya, membentuk keberanian anak secara psikologis bukan tugas sekolah semata, tapi merupakan fondasi yang seharusnya dibangun sejak dini oleh orang tua. Kesadaran atas batas tubuh dan rasa tidak nyaman, kata dia, penting dikenalkan sebelum anak menjadi korban.

Tak hanya soal pencegahan, Saeful juga menyoroti pentingnya pendampingan terhadap korban. Ia menekankan peran aktif Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk memberikan dukungan psikologis agar trauma korban tidak berkepanjangan.

“Pemulihan itu penting. OPD wajib hadir untuk memulihkan dan merevitalisasi kondisi korban,” tegasnya.

Baca Juga :  Bukan Sekadar Merapikan, DPRD Bontang Desak Penataan Hunian Kumuh Lebih Komprehensif

Senada, Anggota Komisi A lainnya, Muhammad Irfan, menilai lonjakan kasus ini turut dipicu oleh lemahnya kontrol sosial di tingkat komunitas serta faktor ekonomi yang membelenggu keluarga.

“Lingkungan yang tidak terkontrol, plus tekanan sosial ekonomi, seringkali jadi celah terjadinya kekerasan seksual terhadap anak,” jelas Irfan.

Ia mendorong agar upaya preventif dilakukan secara kolektif, mulai dari RT, kelurahan, hingga instansi terkait. Menurutnya, pencegahan harus melibatkan seluruh lini, bukan hanya diserahkan ke aparat penegak hukum atau sekolah.

“Semua unsur harus bergerak. Kalau tidak, kasus seperti ini akan terus berulang,” tutupnya. (adv)

Loading

Penulis : Sdh

Editor : Idhul Abdullah

Berita Terkait

Disetujui dengan Syarat, Raperda APBD 2024 Dihujani Catatan Kritis DPRD Bontang
Seragam Gratis Belum Datang, DPRD Bontang Minta Sekolah Tidak Bebani Orang Tua
Kampus Tutup, DPRD Bontang Desak Yayasan Unijaya Bertanggung Jawab
Pemkot dan DPRD Bontang Kompak Sahkan Laporan APBD 2024, Catatan BPK Jadi Sorotan
DPRD Bontang Apresiasi Pemkot Bantu Mahasiswa Unijaya yang Terlantar
DPRD Bontang Desak Tindak Lanjut Temuan BPK: Jangan Hanya Bangga Raih WTP
DPRD Bontang Kritik Distribusi Air PDAM: Air Baru Mengalir Saat Tengah Malam
DPRD Bontang Setujui Pertanggungjawaban APBD 2024, Tapi Ingatkan Sejumlah Catatan Serius

Berita Terkait

Selasa, 24 Juni 2025 - 21:11 WITA

Disetujui dengan Syarat, Raperda APBD 2024 Dihujani Catatan Kritis DPRD Bontang

Selasa, 24 Juni 2025 - 20:56 WITA

Seragam Gratis Belum Datang, DPRD Bontang Minta Sekolah Tidak Bebani Orang Tua

Selasa, 24 Juni 2025 - 19:21 WITA

Kampus Tutup, DPRD Bontang Desak Yayasan Unijaya Bertanggung Jawab

Senin, 23 Juni 2025 - 21:47 WITA

Pemkot dan DPRD Bontang Kompak Sahkan Laporan APBD 2024, Catatan BPK Jadi Sorotan

Senin, 23 Juni 2025 - 21:13 WITA

DPRD Bontang Apresiasi Pemkot Bantu Mahasiswa Unijaya yang Terlantar

Senin, 23 Juni 2025 - 21:06 WITA

DPRD Bontang Desak Tindak Lanjut Temuan BPK: Jangan Hanya Bangga Raih WTP

Senin, 23 Juni 2025 - 20:54 WITA

DPRD Bontang Kritik Distribusi Air PDAM: Air Baru Mengalir Saat Tengah Malam

Senin, 23 Juni 2025 - 20:40 WITA

DPRD Bontang Setujui Pertanggungjawaban APBD 2024, Tapi Ingatkan Sejumlah Catatan Serius

Berita Terbaru

Daerah

Kejari Sinjai Musnahkan Barang Bukti 60 Perkara

Kamis, 26 Jun 2025 - 15:47 WITA