Media Sosial Bukan Musuh, Ananda Moeis Ajak Pemerintah Dengarkan Suara Netizen

- Editor

Kamis, 12 Juni 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Wakil Ketua DPRD Kaltim, Ananda Emira Moeis. (Foto/Dok)

i

Wakil Ketua DPRD Kaltim, Ananda Emira Moeis. (Foto/Dok)

DIKSIKU.com, Samarinda – Di era digital saat ini, ruang kritik tak lagi terbatas pada forum-forum resmi atau mimbar publik. Suara masyarakat kini lantang terdengar melalui media sosial.

Wakil Ketua DPRD Kalimantan Timur, Ananda Emira Moeis, melihat hal ini bukan sebagai ancaman, melainkan sebagai indikator tumbuhnya kesadaran berdemokrasi di tengah masyarakat.

“Netizen itu juga bagian dari masyarakat. Kalau kritik yang mereka sampaikan berdasarkan keresahan nyata, maka itu patut dijadikan masukan. Bukan langsung diabaikan atau dianggap sebagai serangan,” tegas Ananda, Kamis (12/6/2025).

Baca Juga :  Sarkowi Kritik Keras Pembiaran Tambang Nakal di Kaltim: Ini Bahaya Sistemik!

Ia menilai, keaktifan warganet dalam menyampaikan pendapat merupakan bentuk baru partisipasi politik yang tak bisa diabaikan. Pemerintah, menurutnya, harus mulai memandang komentar-komentar di media sosial sebagai bahan evaluasi, bukan sebagai gangguan.

Politisi PDI Perjuangan itu juga mengingatkan pentingnya membedakan antara kritik berbasis fakta dan informasi bohong. Selama pendapat yang disampaikan tidak mengandung hoaks dan jelas asal-usulnya, negara wajib membuka ruang dialog dan klarifikasi.

“Selama kritik itu tidak berdasarkan hoaks, dan jelas siapa yang menyuarakannya, maka pemerintah wajib memberi ruang untuk berdialog. Jangan sampai kritik dibalas dengan sikap represif,” ucapnya.

Baca Juga :  DPRD Kaltim Soroti Kembalinya Anak Punk di Balikpapan, Desak Penguatan Perlindungan Anak

Ananda menambahkan, pejabat publik kini dituntut untuk lebih adaptif dalam menghadapi dinamika opini publik yang terbentuk secara organik di dunia maya. Sebab, media sosial tak hanya menjadi tempat curhat warganet, tapi juga cermin perasaan kolektif masyarakat terhadap kebijakan negara.

“Kritik adalah bagian penting dalam demokrasi. Kalau semua serba dipuji dan tidak ada yang mengingatkan, justru itu yang berbahaya,” tutupnya. (adv)

Loading

Penulis : Ldy

Editor : Idhul Abdullah

Berita Terkait

DPRD Kaltim Dorong Pendidikan Berbasis Lokal Untuk Kurangi Ketimpangan SDM
DPRD Kaltim Minta Evaluasi Sistem Mitigasi Pasca Kebakaran RSUD AW Syahranie
DPRD Kaltim Ingatkan Pemprov Manfaatkan Aset Olahraga dan Fasilitas Publik
DPRD Kaltim Desak Aparat Tangani Dugaan Prostitusi di Sekitar IKN
DPRD Kaltim Soroti Infrastruktur Pertanian Babulu yang Masih Terbatas
Kebakaran RSUD AWS, DPRD Kaltim Minta Proteksi Gedung Publik Diperketat
DPRD Kaltim Kawal Transformasi Digital Layanan Publik Lewat Kerja Sama Pemprov–Paylabs
DPRD Kaltim Minta Koperasi Desa Jadi Pusat Ekonomi Produktif

Berita Terkait

Kamis, 31 Juli 2025 - 21:50 WITA

DPRD Kaltim Dorong Pendidikan Berbasis Lokal Untuk Kurangi Ketimpangan SDM

Rabu, 30 Juli 2025 - 21:43 WITA

DPRD Kaltim Minta Evaluasi Sistem Mitigasi Pasca Kebakaran RSUD AW Syahranie

Rabu, 30 Juli 2025 - 21:38 WITA

DPRD Kaltim Ingatkan Pemprov Manfaatkan Aset Olahraga dan Fasilitas Publik

Rabu, 30 Juli 2025 - 21:33 WITA

DPRD Kaltim Desak Aparat Tangani Dugaan Prostitusi di Sekitar IKN

Rabu, 30 Juli 2025 - 21:26 WITA

DPRD Kaltim Soroti Infrastruktur Pertanian Babulu yang Masih Terbatas

Rabu, 30 Juli 2025 - 18:39 WITA

Kebakaran RSUD AWS, DPRD Kaltim Minta Proteksi Gedung Publik Diperketat

Rabu, 30 Juli 2025 - 18:33 WITA

DPRD Kaltim Kawal Transformasi Digital Layanan Publik Lewat Kerja Sama Pemprov–Paylabs

Rabu, 30 Juli 2025 - 18:27 WITA

DPRD Kaltim Minta Koperasi Desa Jadi Pusat Ekonomi Produktif

Berita Terbaru