DIKSIKU.com, Kutai Barat – Setelah enam hari penuh semangat dan kolaborasi, Pekan Daerah (PEDA) XI KTNA Kalimantan Timur resmi ditutup di Taman Budaya Sendawar, Kabupaten Kutai Barat, Jumat (27/6/2025).
Ribuan petani dan nelayan dari seluruh kabupaten/kota se-Kaltim mengikuti ajang lima tahunan ini yang tidak hanya menjadi panggung kompetisi, tetapi juga ruang berbagi ilmu, inovasi, dan solidaritas antarpetani.
Momen penutupan berlangsung meriah dalam balutan suasana kekeluargaan dan kebanggaan. Kutai Barat, selaku tuan rumah, tampil sebagai juara umum, mencerminkan kesiapan serta dedikasi tinggi masyarakat dan pemerintah daerah dalam membangun sektor pertanian dan perikanan yang tangguh.
Wakil Ketua DPRD Kalimantan Timur, Ekti Imanuel, turut hadir dalam prosesi penutupan dan menyampaikan apresiasi atas suksesnya penyelenggaraan PEDA XI. Ia menilai, keberhasilan ini bukan semata karena posisi sebagai tuan rumah, tetapi karena kerja nyata dari seluruh lapisan masyarakat.
“Selamat untuk Kutai Barat. Ini buah dari kolaborasi semua pihak, mulai dari pemerintah daerah, petani, hingga elemen komunitas. Prestasi ini layak menjadi kebanggaan bersama,” ujar Ekti.
Lebih dari sekadar perlombaan, Ekti menekankan bahwa PEDA adalah forum strategis untuk memperkuat ketahanan dan kemandirian pangan. Ia menyebut ajang ini sebagai cerminan visi pembangunan nasional yang menempatkan petani dan nelayan sebagai garda depan penjaga keberlanjutan pangan.
“Pertanian bukan sekadar sektor ekonomi, tapi fondasi kehidupan. Lewat kegiatan seperti PEDA, kita membangun kesadaran kolektif tentang pentingnya keberagaman pangan dan inovasi berkelanjutan,” tegasnya.
Ekti pun mendorong agar capaian ini dijadikan modal menuju Pekan Nasional KTNA (PENAS) 2026 di Gorontalo. Ia berharap petani dan nelayan Kaltim dapat tampil lebih siap dan percaya diri dalam forum nasional mendatang.
Sementara itu, Wakil Gubernur Kaltim, Seno Aji, dalam sambutannya menggarisbawahi pentingnya kolaborasi lintas sektor—antara pemerintah, organisasi petani, dan stakeholder lainnya—dalam memperkuat ekosistem pertanian dan perikanan yang berdaya saing.
“PEDA XI bukan sekadar agenda tahunan, tapi panggung produktif untuk menjalin jaringan, menyulut ide-ide segar, dan membangun semangat gotong royong. Kutai Barat layak menjadi juara karena kualitas manusianya, bukan semata karena status tuan rumah,” ucap Seno.
Ia juga menyampaikan harapan agar penyelenggaraan PEDA XII di Kabupaten Paser mendatang dapat berlangsung lebih meriah, serta berdampak nyata bagi kesejahteraan petani dan nelayan.
Penutupan PEDA XI ditandai dengan prosesi simbolis pemukulan gimar, yang dilakukan oleh Wakil Gubernur Seno Aji didampingi istri Hj Wahyu Hernaningsih Seno Aji, Bupati Kutai Barat FX Yapan bersama istri Maria Christina Mozes Edwin.
Hadir pula Wakil Ketua DPRD Kaltim Ekti Imanuel beserta istri Nurmala Suciati, serta Ketua Umum Panitia PEDA 2025, Ujang Rachmad. Tabuhan gimar menjadi penanda berakhirnya PEDA XI sekaligus gema harapan untuk masa depan pertanian Kaltim yang lebih maju dan mandiri. (Adv)

Penulis : Ldy
Editor : Rahmah M.