DIKSIKU.com, Samarinda – Program bantuan pendidikan Gratispol kembali menjadi sorotan di Kalimantan Timur. Anggota DPRD Kaltim, Sarkowi V Zahry, menilai kurangnya informasi yang jelas membuat publik kerap diselimuti kebingungan. Menurutnya, Pemprov Kaltim belum maksimal dalam menyampaikan informasi secara terbuka dan menyeluruh.
“Setiap hari ada saja masyarakat yang mengeluhkan soal Gratispol. Mereka bingung karena tidak tahu harus bertanya ke mana, atau bahkan tidak tahu apakah mereka termasuk penerima bantuan atau tidak,” ujar Sarkowi, Rabu (2/7/2025).
Kritik ini telah ia sampaikan langsung dalam forum resmi, termasuk dalam rapat Komisi IV DPRD Kaltim bersama jajaran eksekutif. Sarkowi menekankan bahwa instansi terkait perlu segera membenahi pola sosialisasi.
“Saya sudah minta Kepala Biro yang menangani program ini untuk lebih terbuka dan responsif. Jangan hanya mengandalkan pertemuan formal, tapi gunakan juga sarana digital untuk menjangkau lebih banyak masyarakat,” jelasnya.
Ia menyarankan agar pemerintah tak lagi ragu menggunakan media sosial sebagai alat komunikasi publik yang efektif. Bahkan, platform seperti TikTok dinilai bisa menjadi jembatan untuk mendekatkan informasi kepada masyarakat, khususnya generasi muda.
“Kalau perlu, buka ruang tanya-jawab langsung di media sosial. Itu jauh lebih interaktif. Masyarakat bisa langsung mendapat klarifikasi, bukan hanya mendengar isu yang belum tentu benar,” tambahnya.
Lebih jauh, Sarkowi menekankan bahwa penyebaran informasi bukan sekadar tugas teknis, melainkan bagian dari tanggung jawab pelayanan publik yang transparan. Ia menilai keterbukaan informasi adalah fondasi penting dalam membangun kepercayaan terhadap setiap program pemerintah. (adv)

Penulis : Ldy
Editor : Idhul Abdullah