DIKSIKU.com, Samarinda – Lambannya progres pembangunan Jembatan Sungai Nibung di Kecamatan Pelawan Sangkulirang, Kutai Timur, kembali menuai sorotan. Anggota DPRD Kalimantan Timur dari Dapil VI, Syarifatul Syadiah, menyuarakan keprihatinannya terhadap proyek vital yang tak kunjung rampung itu.
Ia menilai proyek jembatan tersebut bukan sekadar persoalan infrastruktur semata, melainkan menyangkut aksesibilitas ribuan warga pesisir yang selama ini terisolasi dari pusat pemerintahan.
“Ini bukan sekadar infrastruktur biasa. Jembatan ini menjadi jalur kehidupan bagi masyarakat pesisir yang selama ini kesulitan akses transportasi,” kata Syarifatul saat ditemui, Kamis (10/7/2025).
Sebagai politisi dari Partai Golkar, Syarifatul mengingatkan bahwa pembangunan jembatan ini telah lama dirancang dan bahkan mulai dikerjakan. Namun sejauh ini, progres yang terlihat baru mencakup bagian pinggir jembatan. Bentangan utamanya yang justru paling krusial, masih belum dikerjakan.
“Jika akses jalan dan jembatan ini selesai, tentu perjalanan akan jauh lebih efisien, baik dari segi waktu maupun biaya,” ujarnya.
Berdasarkan pantauannya, proyek tersebut belum mengalami kemajuan signifikan hingga pertengahan tahun 2025. Padahal, jika rampung, infrastruktur ini bisa memangkas waktu tempuh dari pesisir ke Samarinda yang biasanya mencapai delapan jam perjalanan darat dan sungai.
Syarifatul mengaku belum mendapatkan penjelasan teknis mendalam dari pihak pelaksana proyek, namun ia menegaskan pentingnya pengawasan ketat dari DPRD agar tidak terjadi pembiaran yang berujung pada mangkraknya proyek.
“Sebagai wakil rakyat, kami tentu ingin memastikan pembangunan ini berjalan sesuai rencana. Jangan sampai proyek mangkrak dan akhirnya merugikan masyarakat serta menyia-nyiakan anggaran yang telah digelontorkan,” tegasnya.
Ia juga mengingatkan risiko membengkaknya anggaran jika konstruksi yang sudah ada dibiarkan terbengkalai terlalu lama, karena bisa menurunkan kualitas material dan memerlukan biaya tambahan untuk perbaikan.
“Kami di DPRD akan terus mendorong agar proyek ini dituntaskan. Jangan sampai hanya dibangun separuh jalan, lalu ditinggalkan. Itu bukan hanya pemborosan, tapi juga bentuk pengabaian terhadap kebutuhan dasar masyarakat,” tuturnya.
Syarifatul berharap, dengan selesainya jembatan ini, akan terjadi peningkatan mobilitas di wilayah pesisir Kutai Timur. Selain itu, akses warga terhadap fasilitas pendidikan, layanan kesehatan, dan peluang ekonomi akan terbuka lebih luas. (adv)

Penulis : Ldy
Editor : Idhul Abdullah