DIKSIKU.com, Samarinda – Dedikasi para guru ngaji dalam membentuk karakter generasi muda kembali menjadi sorotan. Anggota DPRD Kalimantan Timur, Firnadi Ikhsan, mengangkat isu ini saat menghadiri pelatihan metode Ummi bagi pengajar Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPQ) di Kutai Kartanegara, Kamis (10/7/2025).
Bagi Firnadi, para guru ngaji bukan sekadar pengajar bacaan Al-Qur’an, tapi juga penjaga moral anak-anak di tengah derasnya arus zaman. Sayangnya, keberadaan mereka kerap tak sebanding dengan perhatian dan penghargaan yang diterima.
“Banyak guru ngaji yang mengajar dengan penuh dedikasi, bahkan tanpa bayaran yang memadai. Padahal peran mereka sangat penting dalam menjaga nilai-nilai keislaman dan membina moral anak-anak sejak usia dini. Hal ini seharusnya menjadi perhatian bersama, baik pemerintah maupun masyarakat,” tegasnya.
Menurut politisi PKS asal Kutai Kartanegara ini, program pelatihan seperti metode Ummi hanyalah satu sisi dari kebutuhan para guru ngaji. Ia menekankan pentingnya intervensi langsung pemerintah daerah dalam menjamin kesejahteraan mereka secara menyeluruh.
“Pelatihan memang penting untuk meningkatkan kualitas mengajar, tetapi guru ngaji juga butuh dukungan kesejahteraan dan jaminan keberlanjutan tugasnya. Ini harus menjadi perhatian bersama, jangan sampai peran penting mereka dianggap sepele,” ucapnya.
Firnadi memastikan dirinya siap memfasilitasi berbagai bentuk kebutuhan pendidikan keagamaan. Mulai dari bantuan sarana, pelatihan lanjutan, hingga penguatan wawasan keislaman secara berkelanjutan.
“Ini bagian dari tanggung jawab moral kita kepada generasi mendatang. Mereka butuh pendamping yang tidak hanya kompeten, tapi juga sejahtera dalam menjalankan tugasnya,” sambungnya.
Ke depan, ia berencana mendorong diversifikasi metode pengajaran Al-Qur’an seperti Tilawati dan Qiroati, agar para guru dan santri memiliki lebih banyak pendekatan yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing daerah.
Firnadi menutup pernyataannya dengan harapan besar: agar guru ngaji tak hanya dihargai dalam ucapan, tapi juga dimuliakan dalam kebijakan. (adv)

Penulis : Ldy
Editor : Idhul Abdullah