DIKSIKU.com, Samarinda – Wakil Ketua DPRD Kalimantan Timur, Ekti Imanuel, melihat peluang besar di balik legitnya durian Long Iram dari Kutai Barat. Bagi Ekti, buah eksotis ini bukan hanya soal rasa, tetapi potensi ekonomi yang bisa mendongkrak kesejahteraan warga jika dikelola secara serius dan berkelanjutan.
Pernyataan ini disampaikan Ekti saat menghadiri ajang Pekan Daerah (PEDA) KTNA ke-XI di Kutai Barat, di mana durian lokal menjadi salah satu primadona. Ia menilai, Long Iram memiliki keunggulan alami yang bisa dijadikan andalan daerah, terutama jika didukung strategi pemasaran modern dan pembinaan petani.
“Durian dari Long Iram ini punya kekhasan yang jarang ditemukan di tempat lain. Ini aset yang bisa dijadikan mesin penggerak ekonomi lokal, terutama jika dikemas dengan pendekatan pariwisata dan ekonomi kreatif,” ungkapnya, Selasa (8/7/2025).
Lebih jauh, Ekti mendorong pengembangan produk turunan dari durian, seperti makanan olahan, minuman, bahkan kosmetik berbasis buah lokal. Ia juga mengusulkan agar pemerintah daerah menjadikan durian Long Iram sebagai ikon tahunan melalui festival buah yang terjadwal rutin.
“Festival Durian Long Iram, misalnya, bisa jadi agenda wisata tahunan. Kalau dikelola serius, itu bisa menarik pengunjung, membuka lapangan kerja, dan mengangkat perekonomian desa,” kata politisi asal Dapil Kaltim V itu.
Dalam konteks dukungan pemerintah, Ekti menegaskan pentingnya bantuan konkret seperti distribusi bibit unggul, pelatihan pascapanen, serta pembentukan koperasi petani. Ia menilai, pendekatan menyeluruh dari hulu ke hilir akan memberikan nilai tambah signifikan.
“Saat PEDA kemarin, stan durian Long Iram diserbu pengunjung. Itu bukti, pasar menyambut baik. Sekarang tinggal kita kuatkan ekosistemnya agar petani tidak hanya menanam, tapi juga bisa untung besar,” ujarnya.
Ekti berharap semua pihak, termasuk pemerintah provinsi, pemda, hingga pelaku swasta, dapat bersinergi mendorong durian Long Iram menjadi produk unggulan Kaltim yang mendunia.
“Kalau serius dikelola, durian Long Iram bisa jadi identitas ekonomi Kutai Barat. Bukan sekadar buah musiman, tapi komoditas andalan yang mendongkrak nama daerah,” tutupnya. (Adv)

Penulis : Ldy
Editor : Rahmah M.