DIKSIKU.com, Kutai Timur – Di tengah dinamika pembangunan yang semakin kompleks, sinergi antara Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur, TNI, dan Polri kini menjadi pilar utama dalam memperkuat stabilitas dan mendorong kemajuan daerah. Hal ini disampaikan oleh Ketua DPRD Kaltim, Hasanuddin Mas’ud, usai mengikuti pengarahan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) di Mapolres Kutai Timur, Minggu (13/7/2025).
Didampingi sang istri, Syarifah Nur Fadiah, Hasanuddin menekankan bahwa kerja sama lintas institusi bukan hanya tentang menjaga keamanan, melainkan menjadi fondasi untuk membangun SDM unggul, mempercepat pertumbuhan ekonomi, dan membentuk tatanan masyarakat yang lebih maju.
“Kolaborasi ini lebih dari sekadar koordinasi keamanan. Ini adalah bentuk nyata dari semangat gotong royong membangun peradaban,” kata Hasanuddin.
Ia juga menyebut bahwa sinergitas ini sejalan dengan agenda nasional, terutama dalam mendukung program prioritas seperti Asta Cita. Menurutnya, semangat kebersamaan lintas lembaga menjadi alat penting untuk menjamin keberlangsungan pembangunan di daerah.
Kegiatan Forkopimda tersebut turut dihadiri oleh Gubernur Kaltim Rudy Mas’ud, Pangdam VI/Mulawarman Mayjen TNI Rudy Rachmat Nugraha, dan Kapolda Kaltim Irjen Pol Endar Priantoro, serta sejumlah anggota DPRD dari dapil Bontang, Kutai Timur, dan Berau.
Dalam kesempatan itu, Mayjen TNI Rudy Rachmat memberikan apresiasi atas kekompakan unsur Forkopimda. Ia menilai, keharmonisan antarlembaga telah berperan besar dalam menjaga situasi kamtibmas yang aman dan tertib di wilayah Kutim.
“Kondisi saat ini bukan hasil satu pihak. Ini adalah kerja bersama dari semua lini,” tegas Pangdam.
Kapolda Kaltim Irjen Pol Endar Priantoro menambahkan, keberhasilan menjaga stabilitas keamanan harus diimbangi dengan keberlanjutan kerja sama lintas sektor. Ia mengajak semua elemen, termasuk masyarakat, turut serta dalam mewujudkan berbagai program pembangunan.
Sementara itu, Gubernur Rudy Mas’ud menyoroti pentingnya pembangunan yang menyentuh kebutuhan dasar rakyat. Salah satu langkah yang disiapkan ialah pembentukan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di sejumlah kabupaten/kota sebagai upaya perbaikan gizi masyarakat.
Gubernur juga mengumumkan program swasembada pangan dengan target panen raya pada akhir 2025. Uniknya, masing-masing unsur TNI dan Polri dilibatkan secara spesifik: TNI AD menggarap padi, TNI AL fokus pada kedelai, TNI AU menangani gabah, dan Polri mengelola jagung.
“Ketahanan pangan bukan hanya tanggung jawab pemerintah daerah, tapi merupakan kerja kolektif semua unsur negara,” ujarnya.
Dengan kolaborasi erat yang terus diperkuat, Kalimantan Timur diyakini mampu melangkah lebih cepat dalam pembangunan serta menjaga harmoni sosial di tengah tantangan yang terus berubah. (Adv)

Penulis : Ldy
Editor : Rahmah M.