DIKSIKU.com, Samarinda – Perbedaan insentif yang diterima guru honorer sekolah negeri dan swasta di Kalimantan Timur kembali mendapat perhatian DPRD Kaltim. Ketua Komisi IV DPRD Kaltim, H Baba, menilai kesenjangan tersebut cukup signifikan dan harus segera ditangani pemerintah provinsi.
Saat ini, guru honorer di sekolah negeri rata-rata menerima insentif hingga Rp2,5 juta per bulan. Sementara itu, guru di sekolah swasta hanya memperoleh sekitar Rp1 juta. Menurut Baba, kondisi ini menimbulkan ketimpangan yang dapat berdampak pada motivasi dan kualitas tenaga pendidik di sekolah swasta.
“Selisihnya terlalu jauh. Kami berharap ada langkah konkret untuk menaikkan insentif guru swasta agar mendekati Rp2 juta hingga Rp2,5 juta,” kata Baba usai rapat kerja bersama Biro Kesra Kaltim, Dewan Pendidikan, serta MKKS SMA dan SMK Swasta Kaltim di Gedung DPRD Kaltim, Senin (25/8/2025).
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Baba optimistis ada peningkatan insentif pada tahun depan. Berdasarkan rencana yang dibahas, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kaltim disebut bakal menaikkan insentif guru swasta sekitar 50 persen atau Rp500 ribu. Dengan demikian, jumlah yang diterima bisa mencapai Rp1,5 juta per bulan.
“Insya Allah ada tambahan Rp500 ribu untuk insentif,” ujarnya menegaskan.
Meski demikian, Baba mengakui terdapat usulan agar insentif guru honorer swasta dan negeri disamakan. Ia menyambut baik gagasan tersebut, tetapi menekankan perlunya menyesuaikan kebijakan dengan kemampuan fiskal daerah.
“Semua kebijakan harus melalui tahapan dan melihat kondisi keuangan. Kalau memang memungkinkan, bisa saja disetujui,” pungkasnya. (Adv)
Penulis : Ldy
Editor : Rahmah M.