DIKSIKU.com, Penajam – Persoalan ketersediaan listrik di pedalaman Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) kembali menjadi perhatian DPRD Kaltim. Anggota Komisi IV, Syahariah Mas’ud, menyampaikan keprihatinannya setelah melakukan reses di Desa Air Mati, Jumat (5/9/2025).
Dalam kunjungan tersebut, Syahariah mendapati warga setempat masih mengandalkan mesin genset dengan pasokan terbatas. Kondisi itu membuat masyarakat hanya dapat menikmati listrik pada jam tertentu.
“Ketika saya datang, kebetulan lampu padam. Kepala desa menyampaikan listrik di sana memang masih bergantung pada mesin dengan jadwal penggunaan. Jika ada hajatan malam, warga harus menambah biaya untuk membeli solar agar listrik tetap menyala sampai dini hari,” jelasnya.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Ia menilai keadaan tersebut sudah tidak layak terjadi, terlebih Kalimantan Timur dikenal sebagai daerah dengan anggaran daerah yang besar serta kekayaan sumber daya alam melimpah. Menurutnya, masih adanya desa gelap di tengah kemajuan pembangunan merupakan ironi.
“Masa di era sekarang masyarakat masih hidup dalam keterbatasan listrik. Daerah kita kaya, APBD besar, tapi masalah dasar seperti ini belum tuntas. Pemerintah harus hadir dengan langkah konkret,” tegas politisi tersebut.
Syahariah meminta pemerintah provinsi maupun kabupaten segera mencari solusi. Ia menekankan bahwa listrik merupakan kebutuhan pokok yang seharusnya dipenuhi negara, bukan sekadar fasilitas tambahan.
“Kita tidak bisa membiarkan masyarakat di pedalaman terus terpinggirkan. Listrik adalah hak dasar setiap warga, bukan lagi barang mewah,” pungkasnya. (adv)
Penulis : Ldy
Editor : Idhul Abdullah