DIKSIKU.com, Samarinda – Ketua DPRD Kalimantan Timur, Hasanuddin Mas’ud, memberikan klarifikasi terkait isu yang berkembang mengenai bukunya berjudul Merubah Nasib. Ia menepis anggapan bahwa ada arahan agar buku tersebut dijual atau diwajibkan masuk ke sekolah-sekolah di Kaltim.
Menurut Hasanuddin, karya itu merupakan hasil pemikiran pribadinya yang awalnya hanya dibagikan secara gratis sebagai hadiah. Ia menegaskan, tidak ada keterlibatan dirinya dalam distribusi maupun penjualan. “Saya tidak pernah memberi instruksi agar buku ini dijual di sekolah. Itu informasi yang keliru,” ujarnya, Jumat (5/9/2025).
Hasanuddin menjelaskan, buku Merubah Nasib pertama kali diterbitkan pada 2020–2021. Saat itu, Armin yang kini menjabat Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kaltim menyampaikan ketertarikan, sehingga kemudian muncul inisiatif untuk mencetak ulang dan menyebarkan buku tersebut ke sejumlah sekolah.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Meski demikian, Hasanuddin menegaskan dirinya tidak pernah menerima keuntungan materi dari peredaran buku tersebut. Ia mengaku baru mengetahui adanya kabar penjualan di sekolah melalui pemberitaan media. “Saya sama sekali tidak tahu soal penjualan, apalagi royalti,” ucapnya.
Lebih lanjut, Hasanuddin menjelaskan, isi buku Merubah Nasib bukan sekadar rangkaian pengalaman pribadi, melainkan pesan moral untuk memotivasi pembaca.
“Intinya sederhana, perubahan nasib bergantung pada usaha diri sendiri. Itu juga sejalan dengan firman Allah dalam Al-Qur’an,” ungkapnya.
Ia menegaskan, buku tersebut bersifat inspiratif dan tidak memiliki kekuatan aturan. Karenanya, masyarakat yang berminat bisa membelinya secara mandiri di toko buku tanpa keterkaitan dengan sekolah maupun pemerintah.
“Buku ini hanya bacaan motivasi. Tidak ada kewajiban di sekolah. Kalau ada yang mau membaca, silakan mendapatkannya di luar jalur resmi pendidikan,” pungkas Hasanuddin. (adv)
Penulis : Ldy
Editor : Idhul Abdullah