DIKSIKU.com, Bontang – Kota Bontang menghadapi tantangan serius dalam pemenuhan air bersih. Seiring meningkatnya kebutuhan masyarakat, PDAM Bontang tak tinggal diam. Sejumlah skema pasokan alternatif kini mulai dirancang untuk menjawab ancaman krisis yang semakin nyata.
Kepala PDAM Bontang, Suramin, mengungkapkan bahwa salah satu solusi jangka panjang yang tengah dibahas adalah pasokan air dari Sungai Mahakam, melalui kerja sama dengan Perumda Tirta Kencana, Samarinda. Rencana tersebut kini memasuki tahap penyusunan studi kelayakan (FS) dan desain teknis (DED), seluruhnya ditangani oleh pihak Samarinda.
“Secara teknis akan jadi tanggung jawab Samarinda. Kami tinggal menunggu sikap Pemkot Bontang untuk menyetujui atau tidak,” jelas Suramin.
Selain rencana ambisius itu, dua jalur alternatif jangka menengah juga sedang disiapkan. Pertama, Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Regional Kukar–Bontang yang akan menarik pasokan dari Bendungan Marangkayu. Kedua, SPAM Regional Kutim–Bontang yang memanfaatkan air dari void tambang milik PT Indominco untuk diolah menjadi air layak konsumsi.
Namun, di balik upaya perencanaan, suara desakan muncul dari legislatif. Anggota Komisi C DPRD Bontang, Muhammad Sahib, menyoroti lambannya realisasi solusi konkret.
“Kita sedang darurat air. Masyarakat tidak butuh rencana, tapi tindakan nyata. Air tanah sudah tidak bisa diandalkan sepenuhnya, distribusi sering tersendat,” kata Sahib, Senin (20/6/2025).
Ia mendesak agar pemerintah dan PDAM segera memutuskan satu opsi yang paling realistis untuk dieksekusi, daripada terus memperpanjang deretan wacana.
“Yang paling siap dan cepat dilaksanakan harus langsung dijalankan. Lengkapi administrasinya, dan pastikan tidak mandek di tengah jalan,” tandasnya.
Kondisi ini menjadi alarm bagi semua pihak untuk bergerak cepat. Tanpa terobosan, Bontang berisiko menghadapi krisis air yang tak hanya berdampak pada kenyamanan, tapi juga pada sektor ekonomi dan kesehatan masyarakat. (adv)
Penulis : Sdh
Editor : Idhul Abdullah