Anggota DPRD Kutim Kritik Ketimpangan Harga Beras dan BBM di Karangan

- Editor

Jumat, 7 Juni 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Anggota DPRD Kutai Timur, Ubaldus Badu. (ist)

i

Anggota DPRD Kutai Timur, Ubaldus Badu. (ist)

DIKSIKU.com, Kutai Timur – Anggota DPRD Kutai Timur, Ubaldus Badu, menyuarakan keprihatinannya atas ketimpangan harga beras dan bahan bakar minyak (BBM) yang melanda Kecamatan Karangan.

Menurut laporan warga, harga beras 25 kilogram di daerah tersebut mencapai Rp 540 ribu, sementara BBM dijual seharga Rp 23 ribu per liter, angka yang jauh lebih tinggi dibandingkan kecamatan lainnya.

Ubaldus Badu menjelaskan bahwa harga BBM di Kecamatan Karangan jauh lebih mahal dibandingkan dengan kecamatan lain seperti Kaubun, di mana harga BBM berkisar antara Rp 18 ribu hingga Rp 19 ribu per liter.

Baca Juga :  Fraksi KIR DPRD Kutim Puji Sejumlah Pencapaian Pemkab Mengelola APBD 2023

“Perbedaan harga ini sangat mencolok dan memberatkan warga setempat,” ungkapnya dalam perbincangan dengan media baru-baru ini.

Politikus Partai Nasional Demokrat (NasDem) ini menekankan perlunya tindakan cepat dari pemerintah daerah untuk mengatasi ketimpangan harga ini.

Ia berharap adanya perhatian yang lebih merata dari pemerintah, agar masyarakat di Karangan tidak terus-menerus menghadapi kesulitan akibat perbedaan harga.

“Ketidakmerataan harga ini jelas membebani warga Karangan. Sistem yang belum merata antara kecamatan harus segera diperbaiki agar harga di Karangan dapat disesuaikan dengan harga di daerah lain,” tegas Ubaldus.

Baca Juga :  Dewan Kutim Minta Program Bantuan Pendidikan Disosialisasikan Lebih Masif dan Luas

Ubaldus Badu juga menekankan bahwa kenaikan harga yang tidak wajar ini harus segera diatasi untuk meringankan beban ekonomi masyarakat. Ia mendorong pemerintah daerah untuk melakukan intervensi agar harga-harga di seluruh wilayah Kutim menjadi lebih seimbang.

“Ini baru satu contoh ketimpangan harga. Mungkin masih banyak masalah serupa di kecamatan lain yang belum terungkap,” tukasnya. (adv)

Loading

Penulis : NS

Editor : Idhul Abdullah

Berita Terkait

Disetujui dengan Syarat, Raperda APBD 2024 Dihujani Catatan Kritis DPRD Bontang
Seragam Gratis Belum Datang, DPRD Bontang Minta Sekolah Tidak Bebani Orang Tua
Kampus Tutup, DPRD Bontang Desak Yayasan Unijaya Bertanggung Jawab
Pemkot dan DPRD Bontang Kompak Sahkan Laporan APBD 2024, Catatan BPK Jadi Sorotan
DPRD Bontang Apresiasi Pemkot Bantu Mahasiswa Unijaya yang Terlantar
DPRD Bontang Desak Tindak Lanjut Temuan BPK: Jangan Hanya Bangga Raih WTP
DPRD Bontang Kritik Distribusi Air PDAM: Air Baru Mengalir Saat Tengah Malam
DPRD Bontang Setujui Pertanggungjawaban APBD 2024, Tapi Ingatkan Sejumlah Catatan Serius

Berita Terkait

Selasa, 24 Juni 2025 - 21:11 WITA

Disetujui dengan Syarat, Raperda APBD 2024 Dihujani Catatan Kritis DPRD Bontang

Selasa, 24 Juni 2025 - 20:56 WITA

Seragam Gratis Belum Datang, DPRD Bontang Minta Sekolah Tidak Bebani Orang Tua

Selasa, 24 Juni 2025 - 19:21 WITA

Kampus Tutup, DPRD Bontang Desak Yayasan Unijaya Bertanggung Jawab

Senin, 23 Juni 2025 - 21:47 WITA

Pemkot dan DPRD Bontang Kompak Sahkan Laporan APBD 2024, Catatan BPK Jadi Sorotan

Senin, 23 Juni 2025 - 21:13 WITA

DPRD Bontang Apresiasi Pemkot Bantu Mahasiswa Unijaya yang Terlantar

Senin, 23 Juni 2025 - 21:06 WITA

DPRD Bontang Desak Tindak Lanjut Temuan BPK: Jangan Hanya Bangga Raih WTP

Senin, 23 Juni 2025 - 20:54 WITA

DPRD Bontang Kritik Distribusi Air PDAM: Air Baru Mengalir Saat Tengah Malam

Senin, 23 Juni 2025 - 20:40 WITA

DPRD Bontang Setujui Pertanggungjawaban APBD 2024, Tapi Ingatkan Sejumlah Catatan Serius

Berita Terbaru

Daerah

Kejari Sinjai Musnahkan Barang Bukti 60 Perkara

Kamis, 26 Jun 2025 - 15:47 WITA