DIKSIKU.com, Makassar – Wali Kota Makassar, Moh. Ramdhan Danny Pomanto, secara resmi membuka Forum Konsultasi Publik Rancangan Awal Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) 2026 di Four Points by Sheraton, Kamis (30/1/2025).
Forum ini menjadi momen strategis, mengingat 2026 akan menjadi tahun transisi kepemimpinan di Kota Makassar.
Dalam sambutannya, Danny menegaskan bahwa RKPD kali ini memiliki tantangan berbeda dibanding tahun-tahun sebelumnya.
Sebagai perencanaan di akhir masa jabatan, dokumen ini harus menjadi penghubung yang solid antara program lama dan visi pemerintahan baru, agar kesinambungan pembangunan tetap terjaga.
“Perencanaan RKPD adalah tahapan krusial yang membutuhkan persiapan matang. Masa transisi ini memerlukan konektivitas agar program-program unggulan yang telah berjalan dapat terintegrasi dengan kebijakan pemimpin selanjutnya,” ujar Danny, dikutip dari poltal resmi Pemkot Makassar, Jumat (31/1).
Sebagai contoh, Danny mengingatkan bagaimana di periode pertamanya ia tidak sekadar mengganti kebijakan, tetapi melanjutkan dan mengembangkan program pendahulunya, seperti layanan publik dari lahir hingga meninggal yang diinisiasi oleh Ilham Arief Sirajuddin.
Program tersebut kemudian ia kembangkan menjadi Home Care, yang kini menjadi model percontohan bagi berbagai daerah lain di Indonesia.
Danny menegaskan bahwa tidak semua hal harus diubah hanya demi sesuatu yang baru. Ia menyebutkan tiga kriteria program yang layak dipertahankan, yaitu pertama; memberikan manfaat langsung bagi masyarakat, yang bisa diukur melalui indeks kebahagiaan.
Kedua; bermanfaat bagi pertumbuhan ekonomi nasional, seperti kontribusi Makassar yang berhasil mencatat pertumbuhan ekonomi di atas rata-rata nasional.
Ketiga; Memiliki dampak global, seperti berbagai inovasi Makassar yang telah mendapat pengakuan dunia.
“Jangan terjebak dengan hal-hal baru yang sebenarnya tidak perlu. Kalau cuma urusan bersih-bersih solokan, langsung eksekusi saja tanpa harus masuk RKPD,” tegasnya.
Selain kesinambungan program, Danny juga mengingatkan pentingnya menjaga efektivitas kebijakan agar tidak hanya sekadar wacana. Ia menekankan bahwa setiap program harus berdampak pada peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
“Buat apa kita berputar-putar dengan program yang malah menurunkan PAD? Semua yang kita lakukan harus memiliki motif ekonomi dan menghasilkan manfaat nyata bagi Makassar,” sambungnya.
Danny berharap pemimpin yang akan datang tidak mengabaikan program-program yang telah mendapat pengakuan luas, baik secara lokal, nasional, maupun global. Ia menyebut beberapa di antaranya, seperti Home Care, Makassar Low Carbon City, serta program Lorong Wisata, yang sudah terbukti berdampak positif bagi masyarakat.
“Kalau sudah diakui dunia, nasional, dan dirasakan langsung oleh masyarakat, kenapa harus mencari yang lain? Kita punya banyak program unggulan yang telah diakui 33 lembaga global. Tapi, tentu semua akan kembali pada kebijakan pemimpin berikutnya,” tandasnya.
Dengan penyusunan RKPD yang terarah dan berbasis kesinambungan, Danny berharap Makassar dapat terus berkembang tanpa kehilangan arah, sekaligus memberikan fondasi kuat bagi pemerintahan baru yang akan melanjutkan estafet kepemimpinan.
Penulis : Idhul Abdullah
Editor : Idhul Abdullah