DPRD Bontang Serukan Gerakan Kolektif Lindungi Anak dari Bahaya Pelecehan Seksual

- Editor

Senin, 2 Juni 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Wakil Ketua DPRD Bontang, Maming. (ist)

i

Wakil Ketua DPRD Bontang, Maming. (ist)

DIKSIKU.com, Bontang – Ancaman kekerasan seksual terhadap anak kini bukan lagi persoalan yang bisa disikapi dengan sikap diam atau hanya mengandalkan aparat penegak hukum. Wakil Ketua DPRD Kota Bontang, Maming, menegaskan bahwa perlindungan anak adalah tanggung jawab seluruh lapisan masyarakat.

Dalam pandangannya, kasus pelecehan seksual terhadap anak di bawah umur yang terus bermunculan menjadi peringatan serius bahwa kita tengah menghadapi krisis moral dan pengawasan yang longgar, baik di lingkungan keluarga, sosial, maupun digital.

“Kita hidup di era di mana batas antara ruang publik dan ruang privat semakin tipis. Orang tua harus jadi benteng pertama, bukan sekadar penonton,” tegas Maming, Senin (2/6/2025).

Baca Juga :  Polemik Bontang–Kutim Makin Sengit, Andi Faiz Serukan Komunikasi Tanpa Provokasi

Ia menyampaikan bahwa pengawasan terhadap anak tak cukup hanya dengan larangan. Dibutuhkan pemahaman orang tua terhadap teknologi, serta kebiasaan membuka ruang dialog dengan anak, terutama tentang privasi dan keselamatan tubuh.

DPRD Kota Bontang, melalui dirinya, juga menyoroti minimnya regulasi lokal yang secara spesifik mengatur perlindungan anak dalam konteks kekerasan seksual. Oleh karena itu, ia mendorong pembentukan Peraturan Daerah (Perda) Perlindungan Anak sebagai instrumen hukum yang kuat dan berpihak pada korban.

Baca Juga :  Program Wajar Malam Dikeluhkan, DPRD Bontang Dorong UMKM Adaptif dan Inovatif

“Kami di DPRD tidak ingin kasus-kasus ini terus terjadi tanpa solusi nyata. Kita sedang membahas inisiatif Perda untuk memperkuat perlindungan hukum bagi anak-anak Bontang,” ungkapnya.

Namun, ia menegaskan bahwa regulasi saja tidak cukup. Masyarakat mulai dari tokoh agama, tokoh adat, hingga aktivis sosial harus bergerak bersama.

“Pemerintah, DPRD, dan masyarakat sipil harus bersinergi. Menjaga anak-anak dari pelecehan seksual bukan tugas individu, tapi misi bersama untuk masa depan bangsa,” pungkasnya. (adv)

Loading

Penulis : Sdh

Editor : Idul Abdullah

Berita Terkait

DPRD Kaltim Dorong Pendidikan Berbasis Lokal Untuk Kurangi Ketimpangan SDM
DPRD Kaltim Minta Evaluasi Sistem Mitigasi Pasca Kebakaran RSUD AW Syahranie
DPRD Kaltim Ingatkan Pemprov Manfaatkan Aset Olahraga dan Fasilitas Publik
DPRD Kaltim Desak Aparat Tangani Dugaan Prostitusi di Sekitar IKN
DPRD Kaltim Soroti Infrastruktur Pertanian Babulu yang Masih Terbatas
Kebakaran RSUD AWS, DPRD Kaltim Minta Proteksi Gedung Publik Diperketat
DPRD Kaltim Kawal Transformasi Digital Layanan Publik Lewat Kerja Sama Pemprov–Paylabs
DPRD Kaltim Minta Koperasi Desa Jadi Pusat Ekonomi Produktif

Berita Terkait

Kamis, 31 Juli 2025 - 21:50 WITA

DPRD Kaltim Dorong Pendidikan Berbasis Lokal Untuk Kurangi Ketimpangan SDM

Rabu, 30 Juli 2025 - 21:43 WITA

DPRD Kaltim Minta Evaluasi Sistem Mitigasi Pasca Kebakaran RSUD AW Syahranie

Rabu, 30 Juli 2025 - 21:38 WITA

DPRD Kaltim Ingatkan Pemprov Manfaatkan Aset Olahraga dan Fasilitas Publik

Rabu, 30 Juli 2025 - 21:33 WITA

DPRD Kaltim Desak Aparat Tangani Dugaan Prostitusi di Sekitar IKN

Rabu, 30 Juli 2025 - 21:26 WITA

DPRD Kaltim Soroti Infrastruktur Pertanian Babulu yang Masih Terbatas

Rabu, 30 Juli 2025 - 18:39 WITA

Kebakaran RSUD AWS, DPRD Kaltim Minta Proteksi Gedung Publik Diperketat

Rabu, 30 Juli 2025 - 18:33 WITA

DPRD Kaltim Kawal Transformasi Digital Layanan Publik Lewat Kerja Sama Pemprov–Paylabs

Rabu, 30 Juli 2025 - 18:27 WITA

DPRD Kaltim Minta Koperasi Desa Jadi Pusat Ekonomi Produktif

Berita Terbaru