DIKSIKU.com, Samarinda – Ketua Komisi II DPRD Kalimantan Timur, Sabaruddin Panrecalle, mengapresiasi langkah Polda Kaltim yang memilih merayakan Hari Bhayangkara ke-79 dengan cara yang lebih membumi dan menyentuh masyarakat.
Menurutnya, pendekatan berbasis olahraga jauh lebih efektif dalam membina karakter generasi muda dibanding seremoni seremonial yang kaku.
“Olahraga bukan sekadar hiburan. Ini adalah investasi sosial jangka panjang. Kami mendukung penuh kegiatan seperti ini karena mampu menjangkau anak muda dan membangun nilai-nilai positif seperti kedisiplinan dan kerja sama,” ujarnya saat meninjau turnamen sepak bola dan lomba menembak, Sabtu (21/6/2026).
Sabaruddin menilai pola pembinaan seperti ini sangat relevan dalam konteks pembangunan sumber daya manusia. Menurutnya, jika institusi kepolisian bisa hadir secara langsung di tengah komunitas muda dengan pendekatan yang setara dan partisipatif, maka kepercayaan publik akan tumbuh lebih alami.
Polda Kaltim sendiri memang memilih jalur tak biasa dalam memperingati Hari Bhayangkara tahun ini. Alih-alih upacara formal, dua ajang olahraga yakni turnamen sepak bola dan lomba menembak digelar secara terbuka selama beberapa hari. Pesertanya berasal dari berbagai kelompok strategis, mulai dari pelajar, komunitas olahraga, hingga pemuda lokal dari berbagai daerah di Kalimantan Timur.
Menurut panitia, kegiatan ini dirancang bukan hanya untuk mencari juara, melainkan untuk membangun kedekatan emosional antara aparat dan masyarakat, khususnya generasi muda.
“Kami ingin menciptakan ruang interaksi yang cair dan menyenangkan. Di sinilah kami percaya kepercayaan bisa tumbuh,” ujar salah satu perwakilan panitia.
Polda menegaskan bahwa olahraga merupakan media yang efektif untuk menyampaikan nilai-nilai disiplin, sportivitas, dan kolaborasi, serta semangat yang sejalan dengan nilai-nilai Bhayangkara.
Di sisi lain, seluruh rangkaian kegiatan dilaksanakan dengan memperhatikan protokol kesehatan dan keamanan. Antusiasme peserta juga disebut tinggi, membuktikan bahwa olahraga masih menjadi jalur komunikasi sosial yang relevan di tengah berbagai tekanan sosial dan sisa dampak pandemi.
Bagi DPRD Kaltim, kegiatan seperti ini patut dijadikan contoh pendekatan institusi negara yang ingin lebih dekat dan membumi.
“Inilah Bhayangkara yang kami harapkan yaitu aktif membina, bukan hanya mengawasi,” pungkasnya. (adv)

Penulis : Ldy
Editor : Idhul Abdullah