DIKSIKU.com, Samarinda – Insiden kebakaran yang melanda BIGmall Samarinda pada 3 Juni 2025 lalu tak hanya meninggalkan kerusakan fisik, tapi juga membangkitkan kekhawatiran mendalam soal kelayakan sistem keselamatan gedung publik di Kalimantan Timur.
Salah satu suara keras datang dari Anggota Komisi II DPRD Kaltim, Abdul Giaz, yang menilai peristiwa ini sebagai bukti nyata kelalaian dalam manajemen keamanan.
Menurut Giaz, kejadian tersebut menunjukkan bahwa sistem proteksi kebakaran BIGmall gagal berfungsi sebagaimana mestinya. Ia menyebut sistem sprinkler, yang seharusnya aktif secara otomatis saat suhu meningkat drastis, tidak bekerja optimal ketika api mulai membesar.
“Bukan hanya soal fasilitas, ini menyangkut keselamatan ribuan orang setiap hari. Kalau satu komponen gagal, maka seluruh sistem gagal,” tegas Giaz, Kamis (12/6/2025).
Laporan dari petugas pemadam kebakaran juga memperkuat kekhawatiran tersebut. Beberapa alat pengaman pasif dan aktif, seperti alat semprot otomatis dan jalur evakuasi darurat, diduga tidak berfungsi maksimal saat insiden berlangsung.
Melihat seriusnya situasi, Komisi II DPRD Kaltim mengambil langkah antisipatif. Dalam waktu dekat, pihaknya akan memanggil seluruh manajemen pusat perbelanjaan di Samarinda untuk melakukan evaluasi menyeluruh terkait sistem proteksi kebakaran dan kelayakan gedung.
“Kami tak bisa menunggu kejadian serupa terulang. Panggilan ini bukan semata reaksi, tapi bentuk tanggung jawab kami dalam memastikan keamanan publik,” ujarnya.
Agenda evaluasi nantinya akan mencakup sejumlah aspek penting, mulai dari kelengkapan izin bangunan, kesiapan alat pemadam otomatis, hingga pelatihan evakuasi bagi karyawan dan pengunjung.
Sementara itu, pihak manajemen BIGmall dilaporkan masih berupaya menangani dampak kebakaran, termasuk melakukan kajian teknis dan perbaikan fasilitas terdampak. Giaz menegaskan bahwa upaya tersebut penting, namun belum cukup tanpa audit menyeluruh terhadap seluruh sistem keamanan gedung.
“Kami harap manajemen tidak hanya fokus pada pemulihan fisik, tapi juga membenahi akar persoalan agar tidak ada lagi kejadian serupa di masa depan,” tutupnya.
Insiden ini menjadi peringatan bagi semua pemangku kepentingan bahwa keselamatan publik tak boleh dinomorduakan dalam pembangunan fasilitas komersial berskala besar. DPRD Kaltim kini bersiap mengawasi lebih ketat. (adv)

Penulis : Ldy
Editor : Idhul Abdullah