DIKSIKU. com, Samarinda – Minimnya akses jalan, layanan dasar, dan infrastruktur digital di Kutai Barat (Kubar) dan Mahakam Ulu (Mahulu) kembali disorot oleh Anggota DPRD Kalimantan Timur, Yonavia. Ia menyampaikan bahwa kondisi keterisolasian wilayah pedalaman Kalimantan ini membutuhkan percepatan pembangunan yang tidak hanya mengandalkan proyek fisik, tetapi juga mengedepankan strategi lintas sektor.
“Pembangunan tidak bisa berhenti di betonisasi jalan. Kita bicara soal akses ke pendidikan, kesehatan, dan ekonomi yang masih sangat terbatas,” ujar Yonavia, Senin (7/7/2025).
Menurut legislator dari daerah pemilihan Kubar-Mahulu itu, infrastruktur seharusnya menjadi jembatan menuju pemerataan, bukan sekadar proyek rutin tahunan. Ia menyebut masih banyak desa di Mahulu yang belum tersambung jalan layak atau belum memiliki sumber air bersih yang stabil.
Ia juga mengungkapkan bahwa koneksi internet di beberapa titik masih sangat lemah atau bahkan tidak tersedia sama sekali. Hal ini, kata dia, memperlebar kesenjangan digital dan menyulitkan warga mengakses layanan publik modern.
“Kami mendukung penuh upaya pemerintah daerah, tapi realisasi di lapangan masih perlu banyak perbaikan. Pengawasan anggaran harus diperketat agar setiap rupiah betul-betul menyentuh warga,” tegasnya.
Yonavia menyebut kolaborasi lintas sektor antara eksekutif dan legislatif, baik tingkat provinsi maupun kabupaten menjadi kunci utama dalam membenahi ketimpangan yang telah berlangsung lama.
Ia juga mengajak masyarakat untuk lebih aktif menyuarakan kebutuhan mereka. “Kalau hanya mengandalkan laporan dari atas, kebutuhan riil di lapangan bisa tidak terdeteksi. Keterlibatan warga dalam proses perencanaan dan evaluasi program mutlak dibutuhkan,” jelasnya.
Sebagai penutup, Yonavia menekankan bahwa perhatian terhadap wilayah seperti Kubar dan Mahulu bukan semata soal pemerataan anggaran, tetapi juga bentuk keadilan sosial dalam pembangunan provinsi secara menyeluruh. (Adv)

Penulis : Ldy
Editor : Rahmah M.