DIKSIKU.com, Samarinda – Terminal Tipe B Sungai Kunjang kembali menuai perhatian publik setelah anggota Komisi III DPRD Kalimantan Timur, Subandi, menilai fasilitas transportasi tersebut semakin jauh dari kata layak. Ia menyebut bangunan yang sudah beroperasi lebih dari 30 tahun itu tidak lagi menarik minat masyarakat.
Menurut Subandi, terminal yang berada di Jalan Untung Suropati seharusnya menjadi simpul transportasi utama di Samarinda. Namun, realita di lapangan justru menunjukkan kondisi sebaliknya.
“Bangunannya sudah tidak terawat. Padahal mayoritas pengguna terminal ini adalah masyarakat menengah ke bawah,” ujarnya, Kamis (11/9/2025).
Politikus PKS itu menilai, jika pemerintah provinsi serius memperbaiki terminal, maka kepercayaan publik bisa dipulihkan. Ia menegaskan, revitalisasi fasilitas umum selaras dengan visi Pemprov Kaltim dalam memperkuat infrastruktur dasar.
“Terminal ini layanan vital, jangan diabaikan hanya karena segmentasinya pengguna kelas menengah bawah,” tegasnya.
Subandi juga menyoroti penurunan drastis jumlah keberangkatan bus. Data yang ia paparkan menunjukkan, jika pada 1990-an hingga awal 2000-an terdapat lebih dari 80 perjalanan setiap hari, kini hanya sekitar 25 bus yang masih aktif. Kondisi kumuh dan maraknya terminal bayangan disebut sebagai penyebab utama.
“Kalau fasilitasnya nyaman, penumpang pasti kembali ke terminal resmi. Masalahnya, masyarakat merasa lebih mudah mencari alternatif di luar karena terminal ini terbengkalai,” lanjutnya.
Ia pun mengingatkan Pemprov Kaltim agar tidak hanya fokus pada program besar yang penuh slogan, melainkan juga memberi perhatian pada kebutuhan dasar warga.
“Terminal seperti ini justru yang langsung dirasakan masyarakat. Jangan dibiarkan mangkrak,” sindirnya.
Menutup pernyataannya, Subandi menegaskan DPRD Kaltim siap mendorong agar revitalisasi Terminal Sungai Kunjang masuk dalam APBD 2026.
“Kalau tahun ini terhambat efisiensi, maka di 2026 kita harus pastikan ada kepastian anggaran. Jangan hanya berhenti pada janji,” pungkasnya. (adv)

Penulis : Ldy
Editor : Idhul Abdullah