DIKSIKU.com, Samarinda – Pembahasan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2025–2030 oleh DPRD Kalimantan Timur tak hanya berfokus pada infrastruktur dan pendidikan. Sektor kesehatan juga menjadi perhatian serius, khususnya dalam upaya mewujudkan pemerataan layanan dan cakupan kesehatan semesta (UHC) melalui program unggulan GratisPol.
Anggota Panitia Khusus (Pansus) RPJMD, Agusriansyah Ridwan, menyampaikan bahwa sejumlah daerah di Kaltim telah menunjukkan komitmen luar biasa dalam pelayanan kesehatan gratis yang menyentuh langsung kebutuhan masyarakat.
“Kita punya contoh bagus seperti Kutai Timur. Mereka menganggarkan hingga Rp35 miliar per tahun untuk layanan BPJS gratis tanpa masa tunggu. Ini bukan sekadar janji, tapi langkah nyata,” ungkap Agusriansyah, Kamis (17/7/2025).
Ia menilai bahwa daerah yang mampu mencapai standar UHC lebih awal semestinya diberi penghargaan dan dukungan ekstra dari pemerintah provinsi, sebagai bentuk apresiasi sekaligus pendorong bagi daerah lain.
“Bentuk dukungan itu bisa berupa penggantian anggaran atau penyediaan fasilitas kesehatan tambahan. Misalnya, RS Sangkulirang sudah punya ambulans, tapi masih kekurangan instalasi IPAL dan peralatan medis,” jelasnya.
Menurut Agusriansyah, keberhasilan satu daerah dalam mencapai UHC seharusnya menjadi inspirasi kolektif, bukan beban sendiri. Ia berharap pendekatan insentif dapat menjadi strategi efektif untuk mendorong pemerataan layanan kesehatan di seluruh Kaltim.
“Kalau daerah yang berhasil diberi reward, maka daerah lain akan terpacu. Target kita jelas: semua warga Kaltim punya akses kesehatan yang setara dan berkualitas,” tegasnya.
Melalui pembahasan RPJMD ini, DPRD Kaltim berharap program GratisPol tidak hanya sekadar slogan, tetapi benar-benar menjadi gerakan transformasi layanan publik, terutama di sektor kesehatan yang menyentuh langsung kehidupan masyarakat. (Adv)

Penulis : Ldy
Editor : Rahmah M.