DIKSIKU.com, Berau – Bukan sekadar hadir, tiga anggota DPRD Kalimantan Timur yakni Syarifatul Sya’diah, Husin Djufrie, dan Apansyah membawa pesan tajam dalam forum sinergitas TNI-Polri dan pemerintah daerah yang digelar di Balai Mufakat, Berau (16/7/2025).
Bersama Gubernur Kaltim Rudy Mas’ud, Wakil Gubernur Seno Aji, Pangdam VI/Mulawarman Mayjen TNI Rudy Rachmat Nugraha, Kapolda Kaltim Irjen Pol Endar Priantoro, dan jajaran Forkopimda, mereka duduk satu meja membicarakan nasib wilayah perbatasan yang lebih dari sekadar batas geografis.
Wilayah Berau disebut sebagai ‘pintu depan’ Kalimantan Timur. Di sinilah segala potensi dan ancaman bertemu. Bagi Husin Djufrie, Berau bukan tempat yang bisa dianggap sebagai wilayah pinggiran.
“Kalau koordinasi lemah, kita bukan cuma kehilangan pengawasan tapi juga kita kehilangan arah,” ujarnya.
Dalam forum itu, DPRD Kaltim tidak hanya menjadi tamu. Mereka membawa suara legislatif yang menolak jadi pelengkap seremoni. Husin menegaskan bahwa sinergitas antarsektor tak bisa dibangun dengan basa-basi atau sekadar foto bersama. Butuh kerja nyata, anggaran terfokus, dan kebijakan yang melibatkan warga secara aktif.
“Ini bukan soal siapa punya wewenang lebih besar. Kita semua harus keluar dari ego sektoral,” tegasnya.
Menurut DPRD, kawasan seperti Berau perlu dijaga bukan hanya dengan patroli rutin, tetapi juga dengan strategi kebijakan yang menciptakan keamanan jangka panjang. Legislator punya peran penting dalam itu, bukan hanya mengawasi, tapi juga mengarahkan lewat regulasi dan dukungan anggaran.
Saat acara diakhiri dengan simbolik penyerahan cinderamata, pesan yang tertinggal jauh lebih dalam: keamanan perbatasan tak bisa menunggu. Dan DPRD Kaltim menyatakan dirinya siap jadi bagian dari barisan terdepan dalam menjaganya. (Adv)

Penulis : Ldy
Editor : Rahmah M.