DPRD Kaltim Peringatkan Dampak Pemangkasan Transfer APBN

- Editor

Senin, 18 Agustus 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ketua DPRD Kaltim, Hasanuddin Mas'ud. (Foto/Diksiku)

i

Ketua DPRD Kaltim, Hasanuddin Mas'ud. (Foto/Diksiku)

DIKSIKU.com, Samarinda – Kebijakan efisiensi transfer Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) mulai menekan kinerja keuangan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim).

Tahun ini, pemotongan mencapai 50 persen, dan sejumlah sektor vital langsung merasakan dampaknya, termasuk pos pendanaan publikasi dan kerja sama media.

Ketua DPRD Kaltim, Hasanuddin Mas’ud, menilai kondisi tersebut mengkhawatirkan. Ia memperingatkan bahwa situasi bisa semakin berat jika pemangkasan di tahun depan meningkat.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Sekarang saja sudah 50 persen. Kalau 2026 jadi 75 persen, bukan hanya publikasi yang terganggu, tapi gaji pegawai hingga pembiayaan pembangunan bisa ikut tersendat,” ujarnya, Senin (18/8/2025).

Baca Juga :  Silpa Rp 2,59 Triliun di APBD 2024 Jadi Sorotan DPRD Kaltim

Menurut Hasanuddin, kebijakan efisiensi tidak hanya menyasar belanja rutin. Dana bagi hasil hingga pembiayaan program strategis daerah juga ikut terpengaruh. Pemerintah daerah dipaksa melakukan perhitungan ketat dalam menentukan skala prioritas pembangunan.

Ia menekankan bahwa Pendapatan Asli Daerah (PAD) menjadi penopang utama di tengah keterbatasan transfer pusat. “Kalau PAD tidak digenjot, maka imbas paling cepat dirasakan ada di publikasi pemerintah,” jelasnya.

Meski menghadapi tekanan fiskal, Hasanuddin mengingatkan agar pengelolaan anggaran tetap mengedepankan transparansi. Belanja publikasi dan kerja sama media, katanya, wajib diproses melalui Sistem Informasi Pemerintahan Daerah (SIPD) agar akuntabel.

Baca Juga :  DPRD Kaltim Dorong Reformasi Sistem Pendidikan Lewat Ranperda Baru

“Tidak boleh ada anggaran yang keluar dari mekanisme. Transparansi kunci menjaga kepercayaan publik,” tegasnya.

Ia juga menyoroti kemungkinan tergerusnya alokasi Bantuan Keuangan (Bankeu) provinsi untuk kabupaten/kota. Kondisi ini dikhawatirkan berdampak langsung pada kelancaran distribusi informasi pemerintah kepada masyarakat di daerah.

“Keuangan daerah memang tidak baik-baik saja. Kalau tidak ada alternatif kebijakan, bukan hanya pembangunan yang macet, tapi juga akses masyarakat terhadap informasi resmi pemerintah bisa terhambat,” pungkasnya. (adv)

Loading

Penulis : Ldy

Editor : Idhul Abdullah

Berita Terkait

DPRD Kaltim Hentikan Mediasi, Tunggakan Gaji RSHD Masuk Jalur Hukum
DPRD Kaltim Sampaikan Pandangan Fraksi-Fraksi Terkait Nota Keuangan Pemprov
DPRD Kaltim Tegaskan Dukungan Untuk Kepemimpinan Baru di Mahakam Ulu
DPRD Kaltim Dorong Optimalisasi Pengelolaan ZIS Lewat Baznas
DPRD Kaltim Serukan Gotong Royong Lawan Narkoba di Desa
DPRD Kaltim Gelar Paripurna ke-36, Bahas Revisi Agenda dan Perubahan APBD 2025
DPRD Kaltim Imbau Pemprov Perketat Kajian Tukar Guling Aset
DPRD Kaltim Desak Pengawasan Ketat Program Makanan Bergizi Gratis

Berita Terkait

Rabu, 24 September 2025 - 18:04 WITA

DPRD Kaltim Hentikan Mediasi, Tunggakan Gaji RSHD Masuk Jalur Hukum

Selasa, 23 September 2025 - 18:24 WITA

DPRD Kaltim Sampaikan Pandangan Fraksi-Fraksi Terkait Nota Keuangan Pemprov

Selasa, 23 September 2025 - 18:22 WITA

DPRD Kaltim Tegaskan Dukungan Untuk Kepemimpinan Baru di Mahakam Ulu

Selasa, 23 September 2025 - 18:19 WITA

DPRD Kaltim Dorong Optimalisasi Pengelolaan ZIS Lewat Baznas

Senin, 22 September 2025 - 20:00 WITA

DPRD Kaltim Serukan Gotong Royong Lawan Narkoba di Desa

Senin, 22 September 2025 - 19:28 WITA

DPRD Kaltim Gelar Paripurna ke-36, Bahas Revisi Agenda dan Perubahan APBD 2025

Senin, 22 September 2025 - 19:15 WITA

DPRD Kaltim Imbau Pemprov Perketat Kajian Tukar Guling Aset

Senin, 22 September 2025 - 18:09 WITA

DPRD Kaltim Desak Pengawasan Ketat Program Makanan Bergizi Gratis

Berita Terbaru