DIKSIKU.com, Samarinda – DPRD Kalimantan Timur menyoroti kebijakan alokasi anggaran pendidikan yang dinilai belum merata. Dana yang seharusnya mendukung pemerataan kualitas pendidikan dinilai justru masih cenderung menumpuk di sekolah-sekolah perkotaan, sementara sekolah di pelosok tertinggal dari sisi sarana maupun prasarana.
Anggota Komisi IV DPRD Kaltim, Agusriansyah, menekankan bahwa keadilan dalam pembagian anggaran pendidikan harus menjadi perhatian utama pemerintah daerah. Menurutnya, seluruh anak di Kaltim berhak mendapatkan layanan pendidikan yang sama tanpa memandang lokasi sekolah.
“Dinas Pendidikan selama ini menerima anggaran yang besar, tapi jangan sampai penyalurannya dilakukan berdasarkan kedekatan atau faktor subjektif. Semua anak, baik di kota maupun di pelosok, punya hak yang sama,” ujarnya di Kantor DPRD Kaltim, Senin (8/9).
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Ia mengungkapkan, masih banyak sekolah di Kaltim yang kondisinya jauh dari standar minimum. Beberapa di antaranya tidak memiliki fasilitas memadai, namun justru sering terabaikan dalam alokasi dana.
“Sekolah yang sudah bagus jangan lagi mendapat porsi lebih besar, sementara sekolah lain masih kekurangan,” tegasnya.
Agusriansyah menilai ketidakmerataan ini berisiko memperlebar ketimpangan kualitas pendidikan. Sekolah yang sudah mapan akan semakin maju, sementara sekolah di daerah dengan keterbatasan infrastruktur makin tertinggal.
Untuk itu, DPRD Kaltim mendorong agar Dinas Pendidikan melakukan evaluasi serius dalam perencanaan anggaran. Rencana kerja dan anggaran (RKA) mendatang diminta lebih proporsional, sehingga dana benar-benar menjangkau sekolah-sekolah yang membutuhkan.
Selain pembangunan fisik, ia juga menekankan pentingnya peningkatan mutu layanan pendidikan, pelatihan guru, serta penyediaan fasilitas belajar yang layak.
“Kalau anggaran dikelola lebih adil, kualitas pendidikan bisa dirasakan merata. Pendidikan jangan dipandang sebagai proyek, tapi investasi masa depan Kaltim,” pungkasnya. (adv)
Penulis : Ldy
Editor : Idhul Abdullah