DIKSIKU.com, Samarinda – DPRD Kalimantan Timur menilai kesenjangan kualitas sumber daya manusia antara wilayah perkotaan dan daerah pinggiran masih menjadi masalah serius. Anggota Komisi IV, Agusriansyah Ridwan, menyebut penyebab utamanya adalah kebijakan pendidikan nasional yang terlalu terpusat dan kurang memperhatikan realitas lokal.
Menurutnya, daerah kaya sumber daya alam seperti Kaltim justru kerap tertinggal dalam kualitas SDM karena sistem pendidikan berjalan dengan pola seragam. “Kebijakan berbasis pusat tidak selalu cocok diterapkan di semua daerah. Setiap wilayah memiliki karakter, potensi, dan tantangan sendiri yang harus diakomodasi,” ujarnya, Kamis (24/7/2025).
Politisi PKS tersebut menilai, kurikulum seharusnya tidak hanya berpatokan pada standar nasional, tetapi juga memuat unsur budaya, potensi ekonomi, dan kebutuhan lapangan kerja di daerah. Hal ini diyakini akan melahirkan generasi yang bukan hanya kompeten, tetapi juga siap membangun wilayahnya.
Agusriansyah mencontohkan bahwa pendidikan di pesisir dan pedalaman sering kali hanya menjadi sasaran program seragam dari pusat, tanpa ruang adaptasi. Ia mendorong kolaborasi antara pemerintah daerah, lembaga pendidikan, dan masyarakat untuk menciptakan model pembelajaran yang relevan dengan kondisi setempat.
“Pendidikan yang mencerminkan identitas daerah akan menghasilkan lulusan yang kuat secara kompetensi dan memiliki jati diri. Ini juga menjadi langkah strategis untuk pemerataan pembangunan,” tegasnya.
DPRD Kaltim menegaskan, pendidikan bukan sekadar sarana mobilitas sosial, melainkan instrumen penting untuk mengurangi ketimpangan antarwilayah di provinsi ini. (Adv)

Penulis : Ldy
Editor : Rahmah M.