DIKSIKU.com, Samarinda – Kewaspadaan terhadap dugaan kemunculan kembali kasus COVID-19 di Kalimantan Timur kembali diuji. Kali ini, sinyal bahaya datang bukan dari laboratorium, melainkan dari suara politik, yakni Wakil Ketua DPRD Kaltim, Yenni Eviliana, yang mengkritik potensi kelambanan pemerintah dalam merespons situasi.
“Kalau memang ini kasus COVID, maka evakuasi harus segera dilakukan. Jangan sampai terlambat. Pemerintah harus sigap dan tanggap darurat,” tegas Yenni, Kamis (12/6/2025).
Pernyataan tersebut tak sekadar imbauan. Ini mengingatkan pada fase kelam saat pandemi pertama kali merebak, ketika sistem layanan kesehatan terseok, dan kebijakan penanganan kerap datang terlambat. Yenni secara tegas menyebut bahwa langkah cepat dan antisipatif seharusnya menjadi refleks, bukan reaksi yang tertunda.
Ia juga menggarisbawahi bahwa kehati-hatian tetap harus dijaga, meskipun belum ada kepastian varian atau tingkat penularan. Kesehatan publik, menurutnya, bukanlah ruang untuk mengambil risiko.
“Apapun variannya, kita tetap harus jaga daya tahan tubuh. Rajin mencuci tangan, konsumsi vitamin, dan hindari perilaku yang berisiko. Itu kunci utamanya,” ucapnya.
Menurut politisi perempuan itu, pemerintah daerah harus kembali ke prinsip dasar, yakni mencegah lebih baik daripada mengobati. Aktifkan kembali protokol dasar, bangun lagi kesadaran masyarakat, dan jangan tunggu data statistik memburuk baru bertindak.
Yenni juga mendorong Dinas Kesehatan untuk mempercepat koordinasi dengan fasilitas pelayanan kesehatan dan mengintensifkan komunikasi publik. Ia menekankan bahwa keterbukaan informasi sangat penting agar warga tidak menjadi korban hoaks atau ketakpastian.
“Jangan ulangi kesalahan masa lalu. Ketika lambat, konsekuensinya bukan sekadar angka. Itu nyawa,” tandasnya. (adv)

Penulis : Ldy
Editor : Idhul Abdullah