DIKSIKU.com, Samarinda — Ketua DPRD Kalimantan Timur (Kaltim), Hasanuddin Mas’ud, menilai program transmigrasi masih relevan untuk dilanjutkan di Bumi Etam. Selain mampu mengoptimalkan lahan kosong, kebijakan ini diyakini dapat meningkatkan jumlah penduduk sehingga memperkuat posisi politik Kaltim di tingkat nasional.
Menurutnya, dengan jumlah penduduk saat ini sekitar 3 juta jiwa, Kaltim hanya memiliki satu daerah pemilihan (dapil) di DPR RI. Kondisi tersebut berbanding terbalik dengan Kalimantan Selatan yang memiliki lebih dari 4 juta penduduk dan telah terbagi dalam dua dapil.
“Kalau jumlah penduduk bertambah, dapil kita otomatis bisa lebih dari satu. Dampaknya, wakil Kaltim di DPR RI juga akan lebih banyak,” jelas Hasanuddin saat ditemui di Samarinda, Sabtu (6/9/2025).
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Hasanuddin menyoroti ketimpangan representasi antarprovinsi. Saat ini, Kaltim hanya memiliki delapan kursi DPR RI, sedangkan Sulawesi Selatan mencapai 29 kursi dan Jawa Barat hingga 91 kursi. Padahal, luas wilayah Kaltim jauh lebih besar dengan kebutuhan pembangunan yang berbeda.
“Kalau luas wilayah ikut dipertimbangkan, Kaltim pasti berhak atas kursi lebih banyak. Sayangnya, aturan berbasis jumlah penduduk membuat kita kurang terwakili,” tegasnya.
Ia menyebut transmigrasi sebagai solusi strategis. Dengan penambahan jumlah penduduk, lahan yang belum produktif bisa dikelola sesuai ketentuan. Dari sisi ekonomi, kebijakan ini berpotensi mendorong aktivitas baru. Sementara dari sisi politik, peluang Kaltim menambah kursi DPR RI semakin terbuka.
Untuk itu, Hasanuddin mendorong sinergi antara DPRD dan Pemprov Kaltim dalam mengusulkan penataan penduduk ke pemerintah pusat. Menurutnya, keberhasilan program ini sangat bergantung pada perencanaan matang, komunikasi dengan masyarakat lokal, dan pengelolaan berkelanjutan.
“Kalau semua dilakukan dengan serius, pembangunan lebih merata, kesejahteraan meningkat, dan representasi Kaltim di parlemen nasional akan lebih seimbang,” pungkasnya.
Penulis : Ldy
Editor : Idhul Abdullah