DIKSIKU.com, Samarinda – Sektor pertanian di Kalimantan Timur dinilai masih rentan tanpa adanya dukungan serius dari pemerintah daerah. Anggota DPRD Kaltim, Firnadi Ikhsan, menegaskan perlindungan bagi petani, khususnya saat terjadi gagal panen, harus menjadi perhatian utama agar profesi bertani tetap diminati dan produktif.
Menurutnya, keberpihakan pemerintah bisa diwujudkan melalui bantuan langsung maupun kebijakan yang membuat petani merasa hasil pertanian layak secara ekonomi.
“Petani harus merasakan bahwa bertani itu menguntungkan, bukan sekadar bertahan hidup,” ujarnya, Sabtu (9/8/2025).
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Firnadi juga menilai pembinaan berkelanjutan diperlukan agar beras lokal mampu bersaing dengan produk premium.
Ia mencontohkan sejumlah koperasi unit desa (KUD) sudah mengelola penggilingan beras sendiri, namun masih butuh peningkatan kualitas dan pendampingan agar produk bisa masuk pasar lebih luas.
Selain kualitas produksi, ketersediaan lahan disebutnya sebagai tantangan besar. Daerah seperti Kutai Timur, Kutai Kartanegara, dan Penajam Paser Utara saat ini menjadi sentra beras Kaltim, namun keberlanjutan lahan pangan terancam oleh maraknya alih fungsi.
“Tanpa regulasi yang jelas, alih fungsi lahan akan terus menjadi ancaman,” tegasnya.
Ia mendorong pemerintah segera merumuskan kebijakan terpadu mulai dari perlindungan saat gagal panen, pembinaan produksi, hingga aturan ketat soal alih fungsi lahan. Firnadi optimistis, jika hal itu dilakukan, pertanian bisa menjadi tulang punggung ketahanan pangan Kaltim di masa depan. (adv)
Penulis : Ldy
Editor : Idhul Abdullah