DIKSIKU.com, Bone – Nelayan di Pelelangan Lonrae, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan menghadapi kesulitan besar akibat kurangnya pasokan es balok.
Kondisi ini menyebabkan hasil tangkapan mereka cepat membusuk sebelum sempat dijual, dan merugikan pendapatan nelayan secara signifikan.
Salah satu nelayan yang enggan disebutkan namanya mengungkapkan, kelangkaan ini terjadi karena pengusaha es balok di Bone lebih memilih menjual produknya ke luar daerah.
“Mereka kebanyakan menjual esnya ke Sinjai, karena di sana dibeli dengan harga Rp17 ribu, sementara di sini (Bone) harga jualnya hanya Rp11 sampai 12 ribu,” ungkapnya.
Yang lebih mengejutkan, ia menyoroti bagaimana distribusi es balok ke luar daerah tidak mendapat hambatan, meskipun kendaraan yang digunakan tidak memiliki surat-surat resmi.
“Kendaraan mereka rata-rata bodong,” ujarnya.
Nelayan berharap pemerintah daerah segera turun tangan dengan menertibkan distribusi es balok agar kebutuhan lokal bisa terpenuhi.
Selain itu, nelayan juga mendesak aparat kepolisian untuk lebih tegas dalam mengawasi kendaraan yang beroperasi tanpa kelengkapan dokumen.
“Jika tidak ada langkah nyata, nelayan Bone akan terus mengalami kerugian dan perekonomian sektor perikanan lokal semakin terpuruk,” pungkasnya.
Pemerintah diharapkan segera mencari solusi konkret, baik dengan menstabilkan harga es balok agar lebih kompetitif maupun dengan memastikan pasokan tetap tersedia bagi nelayan di daerah sendiri.
Penulis : Idhul Abdullah
Editor : Idhul Abdullah