Pelosok Kaltim Kekurangan Dokter, DPRD Desak Pemerintah Ambil Langkah Nyata

- Editor

Selasa, 1 Juli 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kalimantan Timur. (Foto/Diksiku)

i

Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kalimantan Timur. (Foto/Diksiku)

DIKSIKU.com, Samarinda – Di tengah upaya membangun sistem kesehatan yang merata, Kalimantan Timur masih bergulat dengan kenyataan pahit: kekurangan tenaga medis. Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kaltim, Andi Satya Adi Saputra, menyebut kondisi ini bukan hanya sekadar angka di atas kertas, tetapi persoalan nyata yang berdampak langsung pada keselamatan dan kesejahteraan masyarakat.

“Kalau tenaga medis hanya terpenuhi 50 persen dari kebutuhan 4.000 orang, maka yang kita bicarakan bukan hanya kurangnya dokter, tapi potensi hilangnya hak hidup warga di daerah-daerah terpencil,” ujar Andi dengan nada prihatin, Selasa (1/7/2025).

Ia menyoroti rasio ideal satu dokter untuk seribu pasien yang masih jauh dari realisasi, terutama di wilayah pedalaman dan perbatasan. Ketimpangan distribusi ini menciptakan ketidakadilan struktural dalam pelayanan kesehatan.

“Ada warga yang harus menempuh berjam-jam perjalanan hanya untuk bertemu dokter. Ini bukan hanya tidak adil, ini berbahaya,” tegasnya.

Andi menekankan bahwa krisis ini tidak bisa diselesaikan hanya dengan rekrutmen semata. Diperlukan strategi besar yang menyentuh hulu hingga hilir, termasuk insentif khusus bagi tenaga kesehatan yang bersedia ditempatkan di daerah tertinggal.

Menurutnya, pemerintah daerah maupun pusat harus memandang ini sebagai persoalan prioritas nasional. Sebab tanpa pemerataan tenaga medis, visi pelayanan kesehatan universal hanya akan menjadi jargon.

Baca Juga :  DPRD Kaltim Nilai Data Pendidikan yang Buruk Hambat Penanganan Anak Tidak Sekolah di Kutim

“Yang tinggal di desa punya hak yang sama dengan warga kota. Kita tidak bisa lagi menunda-nunda perbaikan sistem distribusi ini,” katanya.

Andi juga mengingatkan bahwa kesenjangan tenaga medis akan memperlebar jurang kualitas hidup antarwilayah. Bukan hanya berdampak pada angka harapan hidup, tetapi juga pada produktivitas dan perkembangan SDM di daerah.

“Kesehatan adalah fondasi pembangunan. Kalau fondasi ini rapuh, jangan heran kalau daerah tertinggal makin sulit bangkit,” tutupnya. (adv)

Loading

Penulis : Ldy

Editor : Idhul Abdullah

Berita Terkait

DPRD Kaltim Hentikan Mediasi, Tunggakan Gaji RSHD Masuk Jalur Hukum
DPRD Kaltim Sampaikan Pandangan Fraksi-Fraksi Terkait Nota Keuangan Pemprov
DPRD Kaltim Tegaskan Dukungan Untuk Kepemimpinan Baru di Mahakam Ulu
DPRD Kaltim Dorong Optimalisasi Pengelolaan ZIS Lewat Baznas
DPRD Kaltim Serukan Gotong Royong Lawan Narkoba di Desa
DPRD Kaltim Gelar Paripurna ke-36, Bahas Revisi Agenda dan Perubahan APBD 2025
DPRD Kaltim Imbau Pemprov Perketat Kajian Tukar Guling Aset
DPRD Kaltim Desak Pengawasan Ketat Program Makanan Bergizi Gratis

Berita Terkait

Rabu, 24 September 2025 - 18:04 WITA

DPRD Kaltim Hentikan Mediasi, Tunggakan Gaji RSHD Masuk Jalur Hukum

Selasa, 23 September 2025 - 18:24 WITA

DPRD Kaltim Sampaikan Pandangan Fraksi-Fraksi Terkait Nota Keuangan Pemprov

Selasa, 23 September 2025 - 18:22 WITA

DPRD Kaltim Tegaskan Dukungan Untuk Kepemimpinan Baru di Mahakam Ulu

Selasa, 23 September 2025 - 18:19 WITA

DPRD Kaltim Dorong Optimalisasi Pengelolaan ZIS Lewat Baznas

Senin, 22 September 2025 - 20:00 WITA

DPRD Kaltim Serukan Gotong Royong Lawan Narkoba di Desa

Senin, 22 September 2025 - 19:28 WITA

DPRD Kaltim Gelar Paripurna ke-36, Bahas Revisi Agenda dan Perubahan APBD 2025

Senin, 22 September 2025 - 19:15 WITA

DPRD Kaltim Imbau Pemprov Perketat Kajian Tukar Guling Aset

Senin, 22 September 2025 - 18:09 WITA

DPRD Kaltim Desak Pengawasan Ketat Program Makanan Bergizi Gratis

Berita Terbaru