DIKSIKU.com, Bontang – Puskesmas Bontang Utara 1 tak sekadar fasilitas pelayanan kesehatan. Di mata Sekretaris Komisi A DPRD Bontang, Saiful Rizal, puskesmas yang berlokasi di Jalan Ahmad Yani, Kelurahan Api-Api ini adalah saksi sejarah perjalanan pelayanan publik di Kota Bontang.
“Puskesmas ini sudah ada sejak sebelum rumah sakit besar berdiri. Saya datang ke Bontang tahun 1985, dan tempat ini sudah melayani warga. Ini aset sejarah yang tidak boleh diabaikan,” kata Saiful dalam kunjungan kerjanya belum lama ini, Selasa (8/7/2025).
Melihat rekam jejak panjang dan konsistensinya dalam memberikan layanan, Saiful menilai Puskesmas Bontang Utara 1 layak mendapat perhatian lebih dari pemerintah daerah maupun kalangan industri. Ia menekankan bahwa pelaku usaha, khususnya perusahaan besar di Bontang, perlu menjadikan puskesmas ini sebagai prioritas dalam program Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL) atau Corporate Social Responsibility (CSR).
“Saya percaya jika perusahaan-perusahaan itu memahami nilai historisnya, mereka pasti tergerak untuk berkontribusi. Tidak hanya membantu pembangunan, tapi juga ikut menjaga keberlanjutan pelayanan,” ujarnya.
Saiful menambahkan, keberadaan puskesmas yang kuat di tengah masyarakat adalah pondasi penting dalam menciptakan sumber daya manusia yang unggul. Kesehatan masyarakat, menurutnya, berdampak langsung terhadap kualitas tenaga kerja dan produktivitas daerah.
“Perusahaan tentu ingin pekerja yang sehat, cerdas, dan produktif. Maka membantu fasilitas kesehatan bukan hanya bentuk kepedulian sosial, tapi juga investasi jangka panjang bagi dunia usaha,” tegasnya.
Ia juga menyoroti pentingnya menjaga kesinambungan layanan publik yang telah berakar kuat di masyarakat. Menurutnya, peran perusahaan tidak cukup hanya membangun gedung atau infrastruktur fisik, melainkan turut menjaga nilai-nilai yang telah tumbuh bersama masyarakat selama puluhan tahun.
“Puskesmas Bontang Utara 1 adalah simbol kepercayaan masyarakat terhadap pelayanan publik. Ini bukan soal bangunan semata, tapi tentang hubungan sosial dan sejarah,” tutur Saiful.
Ia pun berharap pemerintah dan kalangan industri tidak menutup mata terhadap nilai historis ini, dan bersama-sama mendukung keberlanjutan pelayanan kesehatan yang telah terbukti menjadi andalan masyarakat Bontang.
“Kalau kita biarkan, kita bukan hanya kehilangan fasilitas, tapi juga warisan sosial yang sangat berarti bagi warga,” pungkasnya. (Adv)

Penulis : Mra
Editor : Rahmah M.