DIKSIKU.com, Bone – Sebuah foto yang menampilkan beberapa camat di Kabupaten Bone berpose bersama pasangan bakal calon Bupati dan Wakil Bupati Bone, Andi Asman Sulaiman – Andi Akmal Pasluddin, tengah menjadi perbincangan hangat di media sosial, Rabu (28/8/2024).
Foto yang diambil saat acara deklarasi jelang pendaftaran pasangan berjargon Beramal itu ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) Bone, memicu kontroversi terkait netralitas Aparatur Sipil Negara (ASN) dalam Pilkada.
Publik segera bereaksi terhadap foto tersebut, menyatakan kekhawatiran akan pelanggaran netralitas ASN yang seharusnya bebas dari pengaruh politik.
“Para camat itu seharusnya menjaga jarak dari politik praktis, bukan malah tampil secara terbuka dalam kegiatan politik,” kata AR, seorang warga yang merasa kecewa dengan sikap para camat tersebut.
Desakan agar Inspektorat dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) mengambil tindakan tegas pun mencuat. Masyarakat menganggap tindakan para camat tersebut telah mencoreng prinsip netralitas ASN yang seharusnya dijaga ketat.
“Foto ini bisa merusak kepercayaan publik. Inspektorat dan Bawaslu harus bergerak cepat untuk menjaga integritas Pilkada,” tambah AR.
Di tengah kontroversi ini, Edy Saputra, salah satu camat yang turut terlihat dalam foto, memberikan klarifikasi. Menurutnya, pertemuan tersebut terjadi dalam konteks silaturahmi biasa dan tidak terkait dengan kegiatan politik.
“Ini cuma silaturahmi biasa, tidak ada niatan lain. Dan itupun bertemunya di kediaman, bukan mengantar atau terlibat di pendaftaran,” jelas Edy saat dikonfirmasi melalui WhatsApp.
Menanggapi kasus ini, Ketua Bawaslu Bone, Alwi, menegaskan bahwa dugaan pelanggaran netralitas ASN tersebut telah menjadi perhatian serius.
“Kasus ini sudah menjadi atensi Koordinator Divisi Penanganan Pelanggaran,” ungkap Alwi saat dikonfirmasi.
Dengan viralnya foto ini, isu netralitas ASN dalam Pilkada Bone semakin mengemuka. Banyak pihak menunggu langkah selanjutnya dari Inspektorat dan Bawaslu dalam menuntaskan persoalan ini, sembari berharap agar ASN dapat tetap menjaga profesionalitas dan tidak terjebak dalam politik praktis yang bisa merusak citra institusi mereka.

Penulis : Idhul Abdullah
Editor : Abdullah