DIKSIKU.com, Bone – Rumah adalah tempat terindah dan ternyaman, sebuah tempat di mana cerita-cerita indah dimulai bersama keluarga.
Bagi sebagian besar dari kita, rumah adalah tempat untuk kembali, tempat kehangatan dan cinta bersemi.
Namun bagi Nenek Daramang, impian sederhana ini baru akan terwujud setelah bertahun-tahun hidup dalam ketidakpastian dan ketidaknyamanan.
Nenek Daramang telah melewati tahun-tahun yang penuh dengan kesulitan, hidup terkatung-katung tanpa tempat tinggal yang tetap.
Setiap hari adalah perjuangan, di mana Ia harus mengandalkan belas kasihan orang lain hanya untuk mendapatkan tempat berlindung.
Terkadang, Ia terpaksa tinggal di gubuk sawah yang reot, atau menumpang di rumah orang-orang yang iba melihat nasibnya.
Jangankan rumah, bahkan untuk makan pun, Nenek Daramang harus berharap pada uluran tangan dari mereka yang peduli.
Kisah hidup Nenek Daramang semakin memilukan karena Ia tidak hidup sendiri. Ia tinggal bersama anak lelakinya, Jamal, yang kini tengah berjuang melawan gangguan kejiwaan.
Jamal yang dulunya adalah tumpuan hidupnya, mengalami gangguan mental setelah ditinggalkan oleh istrinya.
Kondisi ini membuat hidup Nenek Daramang semakin berat, dengan tanggung jawab yang kian besar dan sumber daya yang semakin menipis.
Namun di tengah kegelapan ini, ada cahaya harapan yang datang dari dua abdi negara, Bripka Andi Rusman dan Serda Darwis, yang tersentuh oleh kondisi memprihatinkan Nenek Daramang.
Kedua sosok ini adalah Bhabinkamtibmas dan Babinsa di Kelurahan Panyula, Kecamatan Tanete Riattang Timur, Kabupaten Bone, daerah yang mayoritas warganya menggantungkan hidup dari hasil melaut.
Dengan hati yang penuh empati, Bripka Andi Rusman dan Serda Darwis memprakarsai gerakan sosial untuk membangun sebuah rumah bagi Nenek Daramang.
Mereka tidak hanya berhenti pada niat, tetapi juga rela menyisihkan sebagian gaji mereka setiap bulan demi mewujudkan impian sederhana Nenek Daramang.
Bersama dengan bantuan swadaya masyarakat setempat, sebuah rumah kayu berukuran 3×5 meter kini berdiri di lingkungan Pao-pao, Kelurahan Panyula, sebuah tempat yang kini menjadi harapan baru bagi Nenek Daramang.
“Meski sederhana, yang penting rumah ini bisa menjadi tempat bernaung,” kata Bripka Andi Rusman dengan penuh haru.
Ia berharap pemerintah setempat juga dapat ikut membantu memperhatikan kesejahteraan Nenek Daramang, yang kini telah memiliki tempat yang bisa Ia sebut sebagai rumah.
Kisah Nenek Daramang ini adalah pengingat akan pentingnya rasa kemanusiaan dan solidaritas.
Di saat-saat tergelap sekalipun, selalu ada harapan yang muncul dari mereka yang peduli, yang dengan tulus membantu sesama tanpa mengharapkan imbalan.
Bagi Nenek Daramang, rumah sederhana ini bukan hanya sebuah bangunan fisik, tetapi simbol dari cinta, harapan, dan kebaikan hati dari mereka yang tidak mengenal lelah dalam berbagi.
Tonton juga video menarik DIKSIKU TV di bawah ini :

Penulis : Idhul Abdullah
Editor : Idhul Abdullah