DIKSIKU.com, Bontang – Insiden kebakaran yang melanda kantor Dinas Pemuda, Olahraga, Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Dispoparekraf) Kota Bontang memantik perhatian serius dari DPRD. Dalam Rapat Paripurna ke-6 Masa Sidang II DPRD Kota Bontang, Selasa (10/6/2025), Anggota DPRD Alfin Rausan Fikry menekankan pentingnya kesiapsiagaan seluruh gedung milik pemerintah terhadap potensi kebakaran.
Alfin menyebut, peristiwa di Dispoparekraf yang dipicu korsleting listrik itu adalah alarm keras akan minimnya sistem pengamanan di fasilitas publik. Ia menegaskan, keselamatan di gedung pemerintahan, sekolah, dan ruang publik harus menjadi prioritas utama.
“Setiap tempat publik perlu memiliki sistem evakuasi yang jelas, termasuk titik kumpul darurat, agar warga tidak panik saat terjadi bencana,” ucapnya.
Tak hanya itu, ia juga mendorong pemasangan sprinkler otomatis di seluruh gedung pemerintahan. Menurutnya, alat ini mampu merespons kebakaran secara otomatis dengan menyemprotkan air saat suhu mencapai ambang tertentu.
“Kalau sprinkler sudah terpasang, kemungkinan kebakaran membesar bisa ditekan. Tapi sayangnya, saat ini belum banyak gedung kita yang punya itu,” kata Alfin.
Politisi tersebut juga menyoroti pentingnya ketersediaan alat pemadam api ringan (APAR), alarm kebakaran, dan jalur evakuasi yang mudah diakses. Ia mengingatkan agar APAR secara rutin diperiksa masa aktifnya.
“APAR kadaluarsa bukan hanya tidak efektif, tapi bisa jadi malah membahayakan,” tegasnya.
Menanggapi dorongan tersebut, Wali Kota Bontang Neni Moerniaeni menilai pentingnya peran Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkartan) serta BPBD dalam edukasi pencegahan bencana.
“Keduanya tidak hanya hadir saat kejadian. Perlu ada upaya bersama membangun kesadaran dan langkah preventif di lingkungan pemerintahan,” tuturnya. (adv)

Penulis : Sdh
Editor : Idhul Abdullah