Konflik Tenaga Kerja Mencuat, DPRD Bontang Soroti Celah Manipulasi Data Absensi

- Editor

Rabu, 2 Juli 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Sekretaris Komisi A DPRD Bontang Saeful Rizal memimpin jalannya rapat (kanan). (ist)

i

Sekretaris Komisi A DPRD Bontang Saeful Rizal memimpin jalannya rapat (kanan). (ist)

DIKSIKU.com, Bontang – Perselisihan antara mantan karyawan, Safaruddin, dengan PT Tempindo Jasatama dan PT Ecolab Nalco menjadi sorotan serius Komisi A DPRD Kota Bontang. Di balik konflik ketenagakerjaan itu, muncul satu masalah mendasar yang kerap luput dari perhatian: transparansi data absensi.

Sekretaris Komisi A, Saeful Rizal, menilai sistem administrasi perusahaan, khususnya pencatatan kehadiran, perlu pembenahan. Menurutnya, absensi bukan sekadar catatan jam datang dan pulang, tetapi menyangkut langsung hak-hak pekerja, seperti gaji, tunjangan, hingga evaluasi kinerja.

“Jangan sampai absensi hanya dimiliki perusahaan. Karyawan juga berhak tahu dan punya akses. Itu hak dasar mereka,” tegas Saeful, Rabu (2/7/2025).

Baca Juga :  Belajar dari Bencana, DPRD Bontang Desak Pemerintah Sisihkan Dana Siaga di RPJMD

Ia menekankan bahwa dalam situasi perselisihan seperti yang dialami Safaruddin, data absensi menjadi salah satu bukti krusial. Jika hanya dikuasai satu pihak, maka potensi manipulasi bisa terjadi dan itu sangat merugikan pekerja.

“Ketika masalah muncul, semua pihak harus pegang data yang sama. Kalau absensi diambil bersama, tidak ada ruang untuk saling tuding,” ujarnya.

Saeful menyoroti bahwa kasus Safaruddin seharusnya bisa dicegah jika sejak awal perusahaan menerapkan sistem pelaporan yang terbuka dan akuntabel. Ia juga menyarankan evaluasi menyeluruh terhadap sistem kerja harian yang digunakan perusahaan.

Baca Juga :  DPRD Bontang Dorong Pemkot Perkuat Pengawasan di Pasar Tamrin

Lebih lanjut, ia mengimbau semua pihak, baik manajemen maupun pekerja, untuk menjaga komunikasi dan menjalankan prosedur sesuai aturan. Menurutnya, konflik di tempat kerja bisa diminimalkan jika kedua belah pihak saling menghargai hak dan kewajibannya.

DPRD bersama Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker), kata Saeful, siap menjadi mediator ketika terjadi konflik. Namun ia mengingatkan, peran kedua lembaga tersebut terbatas pada fasilitasi.

“Kami bukan lembaga hukum. Kami bisa bantu lewat mediasi, bukan pengadilan. Jadi semua pihak juga harus tahu batas kewenangan kami,” tandasnya. (adv)

Loading

Penulis : SA

Editor : Idhul Abdullah

Berita Terkait

Marak Waralaba, DPRD Bontang Siapkan Aturan Zonasi Demi Lindungi Pasar Rakyat
DPRD Bontang Siap Tindak Sekolah yang Ambil Untung Dari Seragam Gratis
DPRD Bontang Dukung Pemkot Tolak WFA, ASN Harus Tetap Hadir di Tengah Masyarakat
DPRD Bontang Tegur PT Tempindo Tidak Laporkan Jumlah Karyawan
DPRD Bontang Sentil PT Tempindo, Kontrak Putus Tanpa Alasan Dinilai Mencederai Etika Kerja
DPRD Bontang Dukung Program Seragam Gratis, Tapi Minta Sekolah Jangan Kaku
Warning Pemkot, Pansus DPRD Bontang Minta RPJMD Tidak Dipenuhi Proyek Ambisius
DPRD Bontang Soroti Urgensi RPJMD: Jangan Biarkan Pembangunan Tanpa Kompas

Berita Terkait

Rabu, 2 Juli 2025 - 17:45 WITA

Marak Waralaba, DPRD Bontang Siapkan Aturan Zonasi Demi Lindungi Pasar Rakyat

Rabu, 2 Juli 2025 - 17:30 WITA

DPRD Bontang Siap Tindak Sekolah yang Ambil Untung Dari Seragam Gratis

Rabu, 2 Juli 2025 - 17:23 WITA

DPRD Bontang Dukung Pemkot Tolak WFA, ASN Harus Tetap Hadir di Tengah Masyarakat

Rabu, 2 Juli 2025 - 17:11 WITA

DPRD Bontang Tegur PT Tempindo Tidak Laporkan Jumlah Karyawan

Rabu, 2 Juli 2025 - 17:04 WITA

Konflik Tenaga Kerja Mencuat, DPRD Bontang Soroti Celah Manipulasi Data Absensi

Selasa, 1 Juli 2025 - 20:06 WITA

DPRD Bontang Sentil PT Tempindo, Kontrak Putus Tanpa Alasan Dinilai Mencederai Etika Kerja

Selasa, 1 Juli 2025 - 19:10 WITA

DPRD Bontang Dukung Program Seragam Gratis, Tapi Minta Sekolah Jangan Kaku

Senin, 30 Juni 2025 - 21:47 WITA

Warning Pemkot, Pansus DPRD Bontang Minta RPJMD Tidak Dipenuhi Proyek Ambisius

Berita Terbaru