DIKSIKU.com, Samarinda – Di tengah geliat pembangunan Kota Samarinda sebagai pusat pemerintahan Kalimantan Timur, satu persoalan masih menjadi noda: pengelolaan sampah yang belum memadai. Pemerintah pusat bahkan memasukkan Samarinda dalam daftar lima kota dengan sistem pengelolaan sampah terburuk di provinsi ini.
Menanggapi hal tersebut, anggota Komisi IV DPRD Kaltim, Fuad Fakhruddin, angkat bicara. Ia menyebut penilaian itu sebagai tamparan bagi kota yang menyandang status ibu kota provinsi.
“Sebagai wajah Kalimantan Timur, Samarinda seharusnya jadi panutan dalam urusan lingkungan. Tapi kalau justru masuk daftar hitam soal sampah, itu berarti ada yang harus dibenahi serius,” kata Fuad, Rabu (2/7/2025).
Meski demikian, ia tidak menutup mata terhadap berbagai inisiatif yang telah dilakukan pemerintah kota. Fuad mengakui adanya upaya perbaikan, namun menekankan bahwa langkah-langkah tersebut belum menjangkau akar persoalan.
“Langkahnya sudah ada, tetapi belum menyeluruh. Pemkot harus lebih agresif menata sistemnya. Salah satunya dengan memperkuat pengawasan dan menindak tegas pelaku yang membuang sampah sembarangan,” tegasnya.
Fuad juga menautkan persoalan sampah ini dengan problem banjir musiman yang kerap melanda Samarinda. Ia menyebut banyak drainase tersumbat karena sampah yang tidak terkelola, memperburuk kondisi saat curah hujan tinggi.
Salah satu solusi yang dianggap penting oleh Fuad adalah relokasi Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Ia menyambut baik rencana pemindahan TPA dari Bukit Pinang ke wilayah Sambutan, yang dinilai lebih layak dan aman bagi masyarakat.
“TPA lama sudah tidak memenuhi standar. Selain dekat pemukiman, juga rawan kebakaran dan pencemaran udara. Pemindahan ke lokasi baru adalah langkah yang harus dikawal bersama,” ujarnya.
Fuad berharap ke depan Samarinda tak lagi menjadi sorotan karena buruknya pengelolaan sampah. Ia mendorong kolaborasi antara pemkot, DPRD, dan masyarakat agar kota ini benar-benar bersih, sehat, dan layak sebagai etalase Kalimantan Timur. (adv)

Penulis : Ldy
Editor : Idhul Abdullah