DIKSIKU.com, Samarinda – Pertumbuhan penduduk di Kalimantan Timur yang mencapai 2,8 persen per tahun menjadi perhatian serius DPRD setempat. Sekretaris Komisi IV DPRD Kaltim, Darlis Pattalongi, menilai laju pertambahan penduduk tersebut tidak semata disebabkan oleh faktor kelahiran dan kematian, melainkan lebih banyak dipicu oleh migrasi penduduk dari luar daerah.
“Berbeda dengan daerah-daerah di Pulau Jawa, di mana pertumbuhan penduduk dipengaruhi oleh tingkat kelahiran dan kematian. Di Kalimantan Timur, justru migrasi menjadi penyumbang utama,” ujar Darlis, Kamis (3/7/2025).
Ia menjelaskan, arus kedatangan penduduk dari luar daerah membawa konsekuensi tersendiri, khususnya dalam sektor pendidikan. Mobilitas yang tinggi membuat sebagian anak usia sekolah berpindah-pindah tempat tinggal, sehingga sulit mendapatkan pendidikan secara berkelanjutan.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Setiap warga yang datang tentu membawa latar belakang dan persoalan masing-masing. Ini menambah tantangan, seperti meningkatnya angka anak tidak sekolah dan rendahnya rata-rata lama belajar di Kaltim,” tambahnya.
Menurut Darlis, kondisi ini menuntut pemerintah daerah untuk menyusun kebijakan pendidikan yang inklusif dan adaptif terhadap perubahan demografis. Ia menekankan pentingnya perencanaan yang tanggap terhadap dinamika sosial, apalagi di tengah persiapan Kalimantan Timur sebagai lokasi ibu kota negara (IKN) yang baru.
“Jika kebijakan tidak disesuaikan dengan perubahan yang ada, kita akan terus tertinggal dalam sektor pendidikan. Ini tantangan nyata yang harus segera dijawab,” pungkasnya. (adv)
Penulis : Ldy
Editor : Idhul Abdullah