DPRD Kaltim Soroti Skandal Beras Oplosan, Dorong Pengawasan Ketat

- Editor

Kamis, 31 Juli 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Anggota Komisi II DPRD Kaltim Firnadi Ikhsan. (Foto/Diksiku)

i

Anggota Komisi II DPRD Kaltim Firnadi Ikhsan. (Foto/Diksiku)

DIKSIKU.com, Samarinda – Skandal pengoplosan beras yang melibatkan ratusan merek di Indonesia ikut mendapat perhatian serius DPRD Kalimantan Timur. Praktik curang tersebut dinilai bukan sekadar pelanggaran etika perdagangan, melainkan ancaman langsung terhadap hak konsumen dan stabilitas pangan daerah.

Anggota Komisi II DPRD Kaltim, Firnadi Ikhsan, menilai lemahnya pengawasan distribusi menjadi penyebab utama maraknya kasus oplosan. Ia menegaskan perlu ada reformasi sistem pengawasan yang lebih komprehensif. “Tidak cukup hanya sidak sesaat. Harus ada pengawasan berlapis, mulai dari hulu hingga hilir,” ujarnya, Kamis (31/7/2025).

Baca Juga :  DPRD Kaltim Soroti Jalan Rusak dan Potensi Wisata Dalam Kunjungan ke Kutim

Untuk mencegah kerugian lebih besar, Firnadi mengusulkan pembentukan tim pengawasan terpadu lintas instansi yang melibatkan pemerintah, DPRD, akademisi, hingga masyarakat sipil. Audit rantai pasok beras, termasuk mekanisme label dan sertifikasi kualitas, dinilai mendesak dilakukan.

Data Kementerian Pertanian menyebutkan, selisih harga akibat beras oplosan bisa mencapai Rp 3 ribu per kilogram. Jika praktik ini dibiarkan, potensi kerugian nasional diperkirakan menembus Rp 1.000 triliun dalam sepuluh tahun.

Baca Juga :  Pokir Disesuaikan, DPRD dan Pemprov Kaltim Sepakat Sinkronisasi RKPD 2025

Di Kaltim, gejolak harga beras premium mulai terasa di Balikpapan dan Samarinda. Sejumlah konsumen mengeluhkan perbedaan kualitas, sehingga DPRD mendorong edukasi publik agar masyarakat mampu membedakan beras asli dengan oplosan.

Komisi II DPRD Kaltim saat ini menyiapkan rekomendasi regulasi untuk memperketat standar kemasan, pelabelan, dan distribusi beras. “Kalau perlu, kita dorong perda khusus perlindungan konsumen pangan,” tutup Firnadi. (adv)

Loading

Penulis : Ldy

Editor : Idhul Abdullah

Berita Terkait

DPRD Kaltim Hentikan Mediasi, Tunggakan Gaji RSHD Masuk Jalur Hukum
DPRD Kaltim Sampaikan Pandangan Fraksi-Fraksi Terkait Nota Keuangan Pemprov
DPRD Kaltim Tegaskan Dukungan Untuk Kepemimpinan Baru di Mahakam Ulu
DPRD Kaltim Dorong Optimalisasi Pengelolaan ZIS Lewat Baznas
DPRD Kaltim Serukan Gotong Royong Lawan Narkoba di Desa
DPRD Kaltim Gelar Paripurna ke-36, Bahas Revisi Agenda dan Perubahan APBD 2025
DPRD Kaltim Imbau Pemprov Perketat Kajian Tukar Guling Aset
DPRD Kaltim Desak Pengawasan Ketat Program Makanan Bergizi Gratis

Berita Terkait

Rabu, 24 September 2025 - 18:04 WITA

DPRD Kaltim Hentikan Mediasi, Tunggakan Gaji RSHD Masuk Jalur Hukum

Selasa, 23 September 2025 - 18:24 WITA

DPRD Kaltim Sampaikan Pandangan Fraksi-Fraksi Terkait Nota Keuangan Pemprov

Selasa, 23 September 2025 - 18:22 WITA

DPRD Kaltim Tegaskan Dukungan Untuk Kepemimpinan Baru di Mahakam Ulu

Selasa, 23 September 2025 - 18:19 WITA

DPRD Kaltim Dorong Optimalisasi Pengelolaan ZIS Lewat Baznas

Senin, 22 September 2025 - 20:00 WITA

DPRD Kaltim Serukan Gotong Royong Lawan Narkoba di Desa

Senin, 22 September 2025 - 19:28 WITA

DPRD Kaltim Gelar Paripurna ke-36, Bahas Revisi Agenda dan Perubahan APBD 2025

Senin, 22 September 2025 - 19:15 WITA

DPRD Kaltim Imbau Pemprov Perketat Kajian Tukar Guling Aset

Senin, 22 September 2025 - 18:09 WITA

DPRD Kaltim Desak Pengawasan Ketat Program Makanan Bergizi Gratis

Berita Terbaru