DIKSIKU.com, Samarinda – Peristiwa ambulans RSUD I.A. Moeis yang terhalang dua truk besar di Jembatan Mahakam Lama terus menuai perhatian. DPRD Kalimantan Timur menilai insiden tersebut mencerminkan lemahnya pengawasan lalu lintas dan menuntut aparat lebih tegas menindak pelanggaran serupa.
Anggota Komisi III DPRD Kaltim, Subandi, menyebut tindakan sopir truk tidak bisa ditoleransi. Menurutnya, insiden itu harus dijadikan pelajaran agar tidak terulang.
“Kalau terbukti melanggar aturan, sanksi tegas perlu dijatuhkan sebagai shock therapy. Jangan sampai nyawa pasien taruhannya,” ujarnya, Jumat (1/8/2025).
Insiden itu terjadi pada malam hari, sekitar pukul 22.50 WITA. Sebuah truk trailer dan truk crane memaksa masuk ke Jembatan Mahakam Lama dari arah Samarinda Seberang menuju Samarinda Kota. Padahal, jalur tersebut dilarang bagi kendaraan bertonase besar.
Akibatnya, ambulans yang sedang membawa pasien darurat tertahan. Meski sirine sudah dibunyikan, laju ambulans tidak bisa leluasa. Sopir terpaksa tetap melintas di celah sempit hingga sisi bodi ambulans terserempet truk dan mengalami kerusakan.
Seorang saksi mata bernama Ferdy menuturkan, sopir truk bahkan meminta ambulans tetap maju meski jarak antar kendaraan nyaris tidak memungkinkan.
“Kondisinya sangat berisiko. Untung ambulans bisa lolos, walau tergores,” katanya.
Kasat Lantas Polresta Samarinda, Kompol La Ode Prasetyo, membenarkan kedua truk sudah ditilang dan kini diamankan di Mapolresta. Dari hasil pemeriksaan, kedua sopir mengaku tidak mengetahui jalur di Samarinda dan tidak mendapat pengawalan dalam perjalanan dari Batu Licin menuju Bontang.
“Seharusnya jalur yang digunakan adalah Jembatan Mahulu, bukan Mahakam Lama,” tegas La Ode.
Saat ini, polisi memfasilitasi proses ganti rugi kerusakan ambulans. Subandi menilai langkah itu belum cukup. Ia menekankan perlunya evaluasi menyeluruh terhadap pengawasan kendaraan berat di perkotaan.
“Harus ada penataan ulang, baik infrastruktur maupun aturan lalu lintas. Jika dibiarkan, risikonya bisa lebih fatal,” tandasnya.
Kejadian ini sekaligus menjadi peringatan bahwa disiplin berkendara dan kepatuhan pada aturan lalu lintas harus diperketat, terutama bagi kendaraan besar yang melintas di jalur padat di Samarinda.

Penulis : Ldy
Editor : Idhul Abdullah